Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Edelwise di Gunung Gede Pangrango Ikut Terbakar, Berikut Kronologi dan Dugaan Penyebabnya

Kebakaran Gunung Gede Pangrango ikut menghanguskan area Bunga Edelweis. Berikut kronologi dan dugaan penyebabnya.

19 September 2023 | 14.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pendaki melintasi tanaman Edelweis di alun-alun Suryakencana, Gunung Gede, 25 Mei 2010. Dok. TEMPO/Mazmur A. Sembiring

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Cianjur - Kawasan Alun-alun Suryakencana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Jawa Barat dilaporkan terbakar. Api sempat melalap bagian barat savana yang paling ikonik di dalam kawasan konservasi tersebut, karena adanya hamparan Bunga Edelweis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Balai Besar TNGGP, Sapto Adji Prabowo, menjelaskan petugas berjibaku memadamkan api sekitar 4 jam setelah titik api mulai terdeteksi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Api sudah berhasil dipadamkan sekitar empat jam setelah titik api terdeteksi," ujar Sapto di Cianjur, Jawa Barat, Selasa, 19 September 2023, seperti dilansir dari Tempo

Sapto menyebutkan, saat ini personel masih berada di lokasi untuk pendinginan dan melakukan asesmen. "Semalam masih dilakukan pemantauan, khawatir masih ada bara," ujar dia. 

Kronologi kebakaran

Sapto mengungkapkan titik api mulai terdeteksi pada Senin kemarin, 18 September 2023 pada pukul 12.49 WIB. CCTV menangkap adanya kepulan asap. Hal itu diketahui dari CCTV yang terkoneksi ke handphone miliknya.

Kepulan asap, kata Sapto, muncul pertama kali tertangkap sensor CCTV di padang savana Alun-alun Suryakencana, puncak Gunung Gede Pangrango.

Tim gabungan yang berjumlah seratus personel langsung diterjunkan. Berselang empat jam tim berhasil memadamkan api sehingga tidak sampai meluas ke kawasan hutan.

Dugaan penyebab kebakaran

Menurut Sapto, pihak balai belum bisa memastikan pemicu serta sumber api yang membakar kawasan tersebut. Namun, dia memastikan bukan karena aktivitas perapian yang dinyalakan oleh pengunjung.

"Nanti kami lidik dulu dan meminta keterangan dari tim aksi bersih," kata Sapto. "Untuk faktor pemicunya masih lidik. Namun, dipastikan bukan dari (aktivitas) perapian.”

Jalur pendakian ditutup

Pada saat kejadian kebakaran, jalur pendakian sedang ditutup karena ada persiapan kegiatan operasi bersih yang akan digelar pada Rabu 20 September 2023.

"Tak ada pendaki karena jalur ditutup sejak kemarin untuk persiapan kegiatan operasi bersih. Yang ada di lokasi hanya petugas TNGGP yang sedang melakukan persiapan," kata Sapto, Senin 18 September 2023.

Selanjutnya: Taman Bunga Edelweis ikut terbakar

Taman Bunga Edelweis ikut terbakar

Sapto menyatakan kebakaran itu turut menghanguskan Taman Bunga Edelweis di area Alun-alun Suryakencana. Akan tetapi, dia menyatakan belum bisa memastikan berapa luas hamparan bunga Edelweis yang terbakar.

“Edelweis ada yang kena, tapi belum bisa dihitung luasannya,” kata Sapto. 

Selain Taman Bunga Edelweis, kebakaran juga turut merusak area hutan Cantigi. Dua jenis tumbuhan yang ikonik di kawasan konservasi itu turut terbakar.

“Dengan vegetasi yang terbakar adalah rumput, Edelweis dan Cantigi yang berada di lokasi yang mengarah ke Gunung Gumuruh atau sebelah barat Alun-alun Suryakencana,” kata Sapto. 

Edelweis si bunga abadi

Adapun bunga Edelweis yang tumbuh subur di area savana Alun-alun Suryakencana ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pendaki. Tumbuhan yang dikenal dengan sebutan “bunga abadi” ini merupakan jenis langka karena sifatnya yang endemik atau hanya tumbuh di habitat yang sangat terbatas.

Di dalam kawasan konservasi TNGPP, bunga Edelweis dapat ditemui di lereng-lereng gunung dan savana Alun-alun Suryakencana. Edelweis merupakan salah satu tumbuhan yang dilindungi Undang-Undang. Siapa pun yang merusak atau memetik bunga Edelwise dari lokasi endemik akan dikenai sanksi pidana dan denda.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus