Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Eks Jubir Gus Dur: Pernyataan Rocky Gerung Bagian dari Perbedaan Pendapat

Eks jubir Gus Dur Adhie Massardi mengatakan pernyataan Rocky Gerung yang dilaporkan menghina Presiden Jokowsi adalah bagian dari perbedaan pendapat.

4 Agustus 2023 | 22.28 WIB

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih Adhie Massardi ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat, 5 April 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri.
Perbesar
Koordinator Gerakan Indonesia Bersih Adhie Massardi ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat, 5 April 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan juru bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid, Adhie Massardi turut komentar perihal kasus Rocky Gerung yang dilaporkan menghina Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurut Adhie pernyataan Gerung itu bagian dari perbedaan pendapat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Sekarang ini terbaru pernyataan Rocky Gerung yang menurut saya itu perbedaan pendapat," kata Adhie saat menjadi pembicara di acara Haul Gusdur ke 14 di Aula Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat 4 Agustus 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak hanya itu, Adhie tampak menyayangkan bahwa pernyataan Rocky itu disambut reaksi perlawanan. Dimana kata Adhie munculnya persekusi di mana-mana. 

Adhie justru membandingkan kondisi di masa kepemimpinan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Menurut Adhie, ketika ada persoalan politik maka Gus Dur berupaya untuk meredam hal tersebut. 

"Gus Dur itu meredam para pendukungnya agar gak ikut-ikutan. Kita keliling ke pesantren-pesantren agar tidak terjadi konflik. Gus Dur lebih melindungi bangsanya dari berbagai konflik," kata Adhie. 

Karena itu kata Adhie tidak ada gejolak tidak ada perlawanan. Di masa pemerintahan Gus Dur, kata Adhie, juga tidak pernah memerintahkan polisi untuk menahan orang yang mengkritiknya. 

Menurut Adhie, perbedaan pendapat merupakan suatu hal yang sifatnya sunnnahtullah. Ia merasa heran mengapa perbedaan saat ini menjadi suatu permasalahan. "Dulu itu bagaimana orang menghina Gusdur kan," ucapnya. 

Sebelumnya, Dosen sekaligus Pengamat Politik Rocky Gerung mengatakan kritik kepada Presiden Joko Widodo menyebut b****ngan t*l*l. Hal tersebut menurut Rocky adalah kritik terhadap pejabat publik. 

Usai ramai di jagat media, Rocky akhirnya menuturkan permintaan maaf jika pernyataannya menimbulkan perselisihan dan polemik berkepanjangan di masyarakat.

"Saya minta maaf, keadaan hari ini yang menyebabkan perselisihan berlanjut tanpa arah. Kritik saya terhadap Presiden Jokowi, saya biasa lakukan dimana-dimana. Saya tidak menghina Jokowi sebagai individu. Saya kira Jokowi mengerti, makanya tidak melaporkan saya," kata Rocky Gerung dalam jumpa pers di di Jalan Kusuma Atmaja No.76, Jakarta, Jumat 4 Agustus 2023.

Rocky menambahkan bahwa di dalam demokrasi persaingan pemikiran itu dilegalkan bahkan dianjurkan.

"Kita di sini belum sampe di situ, belum membedakan mana kritik publik mana dendam pribadi," ucap Rocky.

Pilihan Editor: Rocky Gerung Tanggapi Pernyataan Moeldoko soal Pasang Badan: Itu Bahasa Preman

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus