Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, resmi menjadi anggota kehormatan Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Seperti dilansir dari bisnis.com, Erick resmi menjadi anggota kehormatan Banser setelah melalui pendidikan dan pelatihan dasar (Diklatsar) Banser pad 28 November 2021. Erick mengunggah video Diklatsar Banser yang diikutinya di akun Twitternya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam video tersebut, Erick Thohir tampak melakukan berbagai latihan dan gemblengan ala militer, seperti jalan jongkok, merangkak, dan sebagainya. Banser memang dikenal sebagai satuan organisasi yang memiliki karakteristik mirip militer. Dilansir dari nu.or.id, dalam menjalankan tugasnya, Banser kerap memakai pakaian, seragam, dan sepatu yang sama seperti yang dipakai oleh polisi atau tentara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Banser pun memiliki tugas dan fungsi yang hampir sama dengan polisi atau tentara. Dalam acara-acara tertentu, Banser sering bertugas sebagai penjaga ketertiban lalu lintas. Selain itu, dalam acara-acara yang digelar oleh Nahdlatul Ulama (NU), Banser sering menjalankan fungsi penjagaan keamanan dan ketertiban.
Dilansir dari nu.or.id, Banser merupakan satuan organisasi yang tidak bisa dilepaskan dari kehadiran Gerakan Pemuda atau GP Ansor NU yang berdiri pada 1930. Banser merupakan lembaga semi-otonom dari GP Ansor, yang menurut Ensiklopedia NU, baru mulai berdiri pada 1962.
Pembentukan Banser sejak awal dimaksudkan untuk mengamankan berbagai acara-acara Nahdlatul Ulama (NU) yang saat itu masih menjadi partai. Namun, beberapa sumber lain mengungkapkan bahwa pendirian Banser bukan hanya untuk keamanan semata, melainkan juga situasi politik yang kian memanas, terutama setelah terjadinya polarisasi politik antara kubu nasionalis dan agamis di Parlemen Indonesia pada Era Demokrasi Liberal.
Banser juga kerap terlibat aktif dalam aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan militer. Sebagaimana dilansir dari nu.or.id, Banser terlibat dalam proses penangkapan dan penumpasan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 1965. Secara spesifik, Banser terlibat aktif dalam penumpasan dan penangkapan underbouw PKI di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Meskipun demikian, Banser kini telah meminta maaf atas keterlibatan mereka dalam penumpasan simpatisan PKI pada 1965. Kini, Banser lebih dikenal sebagai satuan pengamanan ulama NU.
BANGKIT ADHI WIGUNA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.