Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Institut Teknologi Bandung (ITB) terkenal sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Kampus utamanya di Ganesha, Bandung, telah lama menjadi pusat pendidikan dan penelitian terkemuka sejak zaman Hindia Belanda. Namun, seiring dengan meningkatnya jumlah mahasiswa dan kebutuhan akan ruang yang lebih luas, ITB memutuskan untuk mengembangkan kampus baru. salah satu kampus baru tersebut didirikan di Jatinangor, Sumedang, Jawa barat.
Sejarah ITB Kampus Jatinangor
Dilansir dari itb.ci.id, kampus ITB di Jatinangor dibangun sebagai respons terhadap keterbatasan kapasitas di ITB Kampus Ganesha yang sudah melebihi batas. Kampus utama yang seharusnya menampung 15.000 orang, nyatanya dihuni oleh lebih dari 23.000 dosen, karyawan, dan mahasiswa. Kondisi ini memicu ITB untuk mengembangkan kampus baru yang lebih luas untuk menunjang aktivitas akademik dan penelitian.
Pada 27 Januari 2010, ITB menandatangani perjanjian kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang menjadi langkah awal pengembangan ITB Kampus Jatinangor.
Selanjutnya, pada 21 April 2010, keputusan Rektor ITB membentuk Direktorat Pengembangan ITB yang bertanggung jawab atas pengembangan kampus ini. Proses perjanjian dan adendum kerjasama berlangsung hingga 29 Agustus 2016, saat Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menghibahkan lahan dan bangunan kepada ITB.
Lokasi dan Fasilitas Kampus
Kampus ITB-Jatinangor dikembangkan di lahan seluas kurang lebih 47 hektare. Tanah itu merupakan aset Pemerintah Provinsi Jawa Barat, eks-lahan Universitas Winayamukti. Lokasinya membentang dari utara ke selatan, berhadapan dengan Jalan Raya Bandung-Sumedang.
ITB Kampus Jatinangor dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk mendukung kegiatan akademik dan penelitian. Fasilitas yang ada antara lain:
- Gedung Rektorat dan Pusat Administrasi (3 lantai)
- Gedung Fakultas Teknik (3 lantai)
- Gedung Fakultas Ekonomi (2 lantai)
- Gedung Fakultas Kehutanan (2 dan 1 lantai)
- 84 ruang kelas
- Laboratorium, termasuk laboratorium alam (kehutanan)
- Perpustakaan
- Gedung Serba Guna
- Fasilitas olahraga (lapangan sepakbola, lapangan tenis, dan lapangan basket)
Selain itu, terdapat fasilitas penunjang di Kampus Tanjungsari, seperti bangunan Fakultas Pertanian, 14 ruang kelas, dan laboratorium pertanian.
Program Akademik dan Penelitian
ITB Jatinangor memiliki beberapa fakultas dan program studi yang fokus pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan dengan kebutuhan pembangunan di Indonesia. Berikut beberapa fakultas dan program studi yang tersedia di ITB Jatinangor:
- Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH ITB)
- Program Sarjana Rekayasa Hayati
- Program Sarjana Rekayasa Pertanian
- Program Sarjana Rekayasa Kehutanan
- Program Sarjana Teknologi Pasca Panen
- Fakultas Teknologi Industri (FTI ITB)
- Program Sarjana Teknik Bioenergi dan Kemurgi
- Program Sarjana Teknik Pangan
- Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL ITB)
- Program Sarjana Teknik dan Pengelolaan Sumberdaya Air
- Program Pengelolaan Infrastruktur Air Bersih dan Sanitasi
- Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM ITB)
- Program Sarjana Kewirausahaan
- Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTM ITB)
- Program Magister Metalurgi
- Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK ITB)
- Program Magister Arsitektur Lanskap
- Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI ITB)
- Program Studi Sistem Teknologi Informasi
- Program Studi Teknik Informatika
- Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD ITB)
- Program Studi Desain Komunikasi Visual
Pilihan Editor: Setelah Lolos Seleksi, Calon Mahasiswa Baru ITB Diuji Lagi Soal Matematika, Fisika, dan Kimia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini