Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tengah menyelidiki video pengakuan satu mahasiswanya yang telah melakukan kekerasan seksual baik secara verbal maupun fisik dengan jumlah korban sebanyak delapan orang. Video berdurasi 20 detik itu beredar di media sosial X (twitter) pada Minggu, 17 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami telah menemui yang bersangkutan (mahasiswa dalam video), kami ajak bicara untuk menggali lebih dalam seperti apa peristiwa sebenarnya," ujar Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian, Kerja sama, dan Alumni Filsafat UGM, Iva Ariani, pada Senin 18 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Iva menuturkan kalau kampus berhati-hati menangani kasus ini sebab informasi yang didapat baru bersumbernya dari satu pihak di media sosial. Ditegaskannya, belum ada laporan sama sekali dari korban yang dimaksud. "Kami berharap (korban) bisa melapor, sehingga penanganan bisa lebih jelas juga," kata dia.
Menurut Iva, kampus UGM telah memiliki banyak kanal untuk korban bisa melaporkan kasus-kasus pelecehan dan kekerasan seksual secara aman dan terlindungi. Dengan adanya laporan itu, dia menambahkan, penanganan kasus juga bisa lebih tepat dan cepat. "Yang jelas terus kami dalami, kami pastikan tetap concern terhadap kasus-kasus seperti ini dan mengawalnya sampai tuntas," kata Iva.
Dalam narasi video yang beredar di media sosial disebutkan jika mahasiswa itu merupakan angkatan 2023. Iva membenarkan orang dalam video merupakan mahasiswa Fakultas Filsafat UGM namun ia mengaku tak hapal identitas lengkapnya.
Disebutkan dalam narasi video itu, pelaku bernama Gabriel (bukan nama asli) dari Fakultas Filsafat UGM angkatan 2023 dengan korban delapan orang. "Sudah ditindaklanjuti sama anak-anak," tulis akun tersebut.
Pemuda yang ada di video yang diduga pelaku itu pun langsung menyampaikan pengakuan dan permintaan maaf. "Maaf atas kelakuan saya yang tidak senonoh, yang sudah melakukan kekerasan seksual, baik secara verbal maupun fisik. Saya mengakui bahwa saya telah berdosa. Korban ada 8," kata pemuda itu dalam video.