TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 500 peserta aksi mengawal pelaporan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mulai bergerak dari Masjid Istiqlal pada pukul 13.10 WIB. Mereka yang mayoritas menggunakan seragam Laskar Pembela Islam akan berunjuk rasa di Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawalus), Jakarta Pusat. Laskar Pembela Islam merupakan organisasi sayap dari Front Pembela Islam atau FPI.
Baca: BPN Prabowo - Sandiaga: Kami Tak Akan Ikut People Power
Berdasarkan pemantauan Tempo, massa juga mengenakan atribut dari BPN yakni logo Garuda berwarna merah. Selain itu terdapat juga sebuah bendera berikut 1x2 meter berlogo Partai Gerindar. Bendera itu berwarna putih itu juga bertuliskan "Hidup Mulia atau Mati Syahid."
Sebelumnya, Anggota Dewan Syuro Front Pembela Islam (FPI), Muchsin bin Ahmad Al-Attas, mengatakan bakal berkonvoi menuju Kantor Badan Pengawas Pemilu setelah menggelar Salat Jumat di Masjid Istiqlal. Dia mengatakan unjuk rasa yang digelar FPI bersama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama dan Persaudaraan Alumni 212.
"Hanya mengawal pelaporan yang dilakukan oleh (Paslon) 02 dengan tuntutan mendiskualifikasi (Jokowi) sebab banyak kecurangan," ujar Muchsin saat dihubungi Tempo, Jumat, 10 Mei 2019.
Rencana unjuk rasa di Kantor Bawaslu juga disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Koordinator Bela Islam (Korlabi), Novel Bamukmin. Dia membenarkan poster yang beredar di media sosial perihal ajakan untuk berunjuk rasa di Kantor Badan Pengawas Pemilu di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, 10 Mei 2019. Dalam poster, demonstrasi diawali Salat Jumat Masjid di Masjid Istiqlal lalu berkonvoi ke Kantor Bawaslu. "Iya," ujar dia saat dihubungi Kamis, 9 Mei 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini