Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Ganjar Pranowo Mengaku Belum Terima Surat Rekomendasi Capres NasDem

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku belum menerima salinan surat rekomendasi sebagai bakal calon presiden dari Partai NasDem.

22 Juni 2022 | 22.59 WIB

Presiden Joko Widodo bersalaman dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai pembukaan Rakernas II PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Juni 2022. Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI Perjuangan yang digelar mulai 21-23 Juni 2022 tersebut akan membahas isu strategis seperti arah politik partai pada Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2024, membahas visi misi calon presiden yang akan diusung partainya di 2024. Menurut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto,  Ketua Umum Megawati Soekarnoputri telah mengantongi nama calon presiden yang akan diusung partainya di 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Presiden Joko Widodo bersalaman dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai pembukaan Rakernas II PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Juni 2022. Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI Perjuangan yang digelar mulai 21-23 Juni 2022 tersebut akan membahas isu strategis seperti arah politik partai pada Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2024, membahas visi misi calon presiden yang akan diusung partainya di 2024. Menurut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri telah mengantongi nama calon presiden yang akan diusung partainya di 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku belum menerima salinan surat rekomendasi sebagai bakal calon presiden dari Partai NasDem. Rekomendasi tersebut merupakan hasil Rakernas NasDem yang diputuskan pada 17 Juni lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ganjar pun menampik informasi yang menyatakan dirinya sudah memberikan respons atas surat rekomendasi NasDem itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Oh belum (belum menerima)," ujar Ganjar di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu, 22 Juni 2022.

Ganjar enggan berkomentar banyak soal rekomendasi tersebut. Ia sebelumnya mengucapkan terima kasih, namun menegaskan bahwa dirinya tetap kader PDIP. Dan keputusan capres PDIP, kata Ganjar menunggu titah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Rakernas Partai NasDem menghasilkan tiga kandidat bakal calon presiden yakni; Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan, partainya akan menjalin komunikasi secara personal dengan para kandidat setelah Rakernas usai.

"Kami akan melakukan pendekatan secara personal dengan tiga kandidat tersebut," ujar Willy di lokasi Rakernas NasDem, JCC Senayan, Jakarta pada Jumat, 17 Juni 2022.

Dua dari tiga capres rekomendasi Partai NasDem tidak memiliki partai, hanya Ganjar yang berasal dari PDIP. Khusus untuk Ganjar Pranowo, ujar Willy, Partai NasDem menghargai posisinya sebagai kader PDIP. Kendati demikian, tuturnya, NasDem tidak bisa menolak aspirasi mayoritas DPW yang mengusulkan nama Ganjar.

"Kami menghargai beliau sebagai PDIP, tapi kami di sini juga menyerap aspirasi wilayah. Ini kan menyangkut figur personal, Pak Ganjar sebagai warga negara yang berhak diusung. Tapi nanti kami cek respons beliau," ujar dia.

Tiga nama kandidat bakal calon presiden ini akan dibawa NasDem sebagai pertimbangan utama membangun koalisi di Pilpres 2024. Partai NasDem akan membangun koalisi dengan partai yang tertarik dengan figur-figur tersebut. Mulai pekan depan, NasDem menyatakan akan mulai melakukan penjajakan.

Saat ditanya kemungkinan menjajaki koalisi dengan PDIP karena ada nama Ganjar di usulan capres NasDem, Willy enggan menjelaskan lugas. "Sejauh ini yang masih ada dalam benak kami, masih berkomunikasi dengan Pak Ganjar," tuturnya.

Namun Willy memastikan Partai NasDem akan menjalin komunikasi dengan semua pihak. NasDem menurutnya juga tidak mewajibkan capresnya harus menjadi kader partai mereka. "Kami tidak ada niat untuk permusuhan, kami hanya berniat untuk bersama-sama membangun bangsa ini dengan pemimpin di masa mendatang," tuturnya.

DEWI NURITA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus