Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Kasbani mengatakan segera mengirimkan Tim Tanggap Darurat untuk melakukan penyelidikan gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Gempa bumi berkekuatan 6,4 skala Richter mengguncang Lombok Timur pada Ahad pagi sekitar pukul 05.47 WIB. Gempa tersebut diikuti oleh 118 gempa bumi susulan (aftershock) dengan kisaran magnitudo M5.7 sampai M2.1.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Tim Tanggap Darurat (TTD) PVMBG, Badan Geologi pada Senin akan menuju dua lokasi bencana, yakni Lombok Timur dan Lombok Utara. Tim TTD terdiri dari empat orang ahli gempa bumi dari Badan Geologi," ujar Kasbani dalam keterangannya pada Ahad malam, 29 Juli 2018.
Tim Tanggap Darurat akan melakukan pemetaan dampak kejadian gempa bumi, mengidentifikasi karakteristik tanah setempat melalui pengukuran microtremor dan memberikan rekomendasi teknis berkaitan dengan kerusakan geologi. "Sosialisasi secara langsung ke masyarakat dan koordinasi dengan Pemda Provinsi NTB dan Kabupaten Lombok Timur dan instansi terkait lainnya juga akan dilakukan Tim TTD," kata Kasbani.
Dalam laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geologi (BMKG), gempa tersebut berpusat di koordinat 8,26 LS dan 116,55 BT dengan magnitudo 6,4 SR pada kedalaman 10 kilometer dan berjarak 28 kilometer barat laut Lombok Timur.
Kasbani meminta masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari pemerintah daerah dan BPBD setempat. "Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami," kata dia.
Menurut Kasbani, gempa bumi susulan biasanya akan lebih kecil dari gempa bumi utama. "Namun masyarakat diharapkan agar tetap waspada," ujarnya.