Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Giliran penumpang dan jalan

Kerusakan jalan, sistem angkutan umum dengan sarat penumpang di kal-sel mengakibatkan kecelakaan lalu lintas meningkat. kepala pu dan dllajr saling tuding, pungli dari kelebihan muatan jalan rusak.

3 September 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GARDU-GARDU monyet yang selama ini sudah dikenal betul oleh para supir, sudah kosong tanpa penghuni. Ini terjadi di jalanjalan raya Kalimantan Selatan. Artinya salam tempel dengan mereka yang biasa menghuni gardugardu itu tiada lagi. Jika keadaan begitu melegakan para supir maupun pemilik kendaraan-kendaraan umum, sebaliknya membuahkan akibat yang mencemaskan para penumpang atau pemakai jalan lainnya. Sebab merasa bebas dari intaian pejabat-pqabat di jalanan, para supir melarikan kendaraannya dengan kecepatan maksimum. Jika ada penumpang yang merasa- cemas dan memperingatkan, dengan enak saja dijawab "insyaAllah tak apa-apa, tenang sajalah." Memasuki panen raya padi di daerahdaerah pedalaman, ditambah kerepotan mengantar jemaah haji di kawasan Kalimantan Selatan belakangan ini, menyebabkan penumpang kendaraan umum berjubel menunggu pengangkutan. Mulai dari sedan mulus, Colt maupun truk dan bis selalu sarat penumpang ke segala jurusan. Nah, merasa merdeka dari para pemungut di jalanjalan, menjejalkan penumpang hingga berhimpitan menjadi kebiasaan baru di antara pemilik kendaraan umum di daerah ini. Lalu para calo pun mulai berperanan untuk menawarkan jasajasa baik bagi calon penumpang yang berebutan tempat itu. Begitu besar peranan para calo ini sehingga mereka mampu menaikkan tarif kendaraan sampai nyaris mencapai dua kali lipat dari semcstinya. Sulit Juga Tak heran jika secara langsung semua itu mengakibatkan menanjaknya kecelakaan lalu-lintas dan juga jalan yang umumnya hanya tergolong kelas III maupun kelas III A di propinsi ini mulai rusak. Seorang anggota DPRD di Amuntai baru-baru ini tewas dalam perjalanannya menuju Banjarmasin karena kendaraan yang dinaikinya disambar sebuah truk. Dan berita kecelakaan begini nyaris setiap hari terdengar di telinga penduduk daerah ini. Kerusakan jalan dengan cepat itu hampir saja menyebabkan Kepala DPU Kalimantan Selatan buru-buru menuding DLLAJR sebagai pihak yang lalai mengawasi muatan kendaraan-kendaraan itu. Sebab di beberapa tempat jalan yang rusak itu justru sedang dalam perbaikan sehingga dikhawatirkan dapat mengganggu target waktu penyelesaian. Untung ia cepat sadar posisi DLLAJR sejak perang terhadap pungli gencar dilakukan belakangan ini. "Memang sulit juga" ucap seorang petugas DLLAJR wilayah IV Banjarbaru, "kalau kendaraan-kendaraan itu dicegat, kami bisa dianggap memancing agar diberi pungutan liar lagi." Tapi jika dibiarkan terus, jalan-jalan yang memang belum begitu baik di propinsi ini akan makin cepat binasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus