Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Goenawan Mohamad Sampai Pada Keputusan Tak Jadi Golput, Ini Alasannya

Budayawan Goenawan Mohamad bilang ia tak jadi golput, apa alasannya? "Tanah Air sedang menghadapi kezaliman yang sistematis dan terstruktur," katanya.

9 Februari 2024 | 14.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sastrawan Goenawan Mohamad dalam acara peluncuran buku "Membaca Goenawan Mohamad" di Komunitas Utan Kayu, Jakarta, Kamis, 29 Desember 2022. Komunitas Utan Kayu merilis buku berjudul Membaca Goenawan Mohamad sebagai salah satu wujud perayaan ulang tahun Goenawan Mohamad ke-80 di tahun 2021 lalu yang melibatkan beberapa penulis adalah Rizal Mallarangeng, Nirwan Dewanto, Ayu Utami, dan Ulil Abshar Abdalla. Editor buku tersebut, Ayu Utami, mengatakan Goenawan Mohamad atau yang akrab disapa GM memiliki sumbangsih besar pada dunia pemikiran, seni, jurnalistik, dan dinamika demokrasi di Indonesia. Namun, kajian lintas disiplin dan pembacaan kritis atas isi pemikirannya belum serius dilakukan. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Budayawan Goenawan Mohamad sampai pada keputusan terhadap berbagai dinamika menjelang Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. “Saya akan golput (tidak menggunakan hak suaranya) seandainya pilpres ini hanya pemilihan antara tokoh-tokoh. Tapi, ternyata pilpres ini telah jadi pemilihan antara kekuasaan yang serba punya tapi tanpa nilai moral, dan mereka yang disudutkan,” katanya, Jumat, 9 Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GM, begitu ia biasa disapa, mengatakan, “Tanah air, negeri yang kita pilih untuk hidup, berkarya, mengabdi sedang menghadapi kezaliman yang sistematis dan terstruktur,” kata dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya tak bisa netral. Di antara lambang-lambang peserta pilpres, saya tak bisa golput,” kata GM. “Dalam Pilpres 2024, memilih adalah sebuah kewajiban, bukan hanya hak,” ujarnya, menegaskan.

Sebelumnya, Goenawan Mohamad menyoroti pentingnya kepercayaan antar sesama di tengah kecemasan publik jelang pemilu 2024. Ia menyampaikan ini saat bertemu KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) di Kelurahan Leteh, Rembang, Jawa Tengah pada Ahad siang, 12 November 2023. 

“Sekarang kepercayaan pada sesama itu tipis. Pertama, banyak kebohongan, yang juga diucapkan presiden (Jokowi) dan orang-orang lainnya,” kata Goenawan. “Kedua, sekarang ini kesetiaan bisa dibeli, suara bisa dibeli, kedudukan bisa dibeli, apa yang ikhlas sudah mengalami erosi yang berat, kalau masyarakat kehilangan rasa saling percaya – selesai."

Goenawan menyebut pilpres mendatang berlangsung dalam situasi mencemaskan karena aturan bersama mulai dibongkar-bongkar, bahkan dirusak. “Terjadinya skandal di MK menunjukkan itu,” katanya. “Siapapun yang menang di (pilpres) akan cacat. Cacat kepada mereka akan terbawa terus, sehingga politik tidak akan berlangsung dengan sehat.”

Goenawan Mohamad pun turut dalam Gerakan yang dinamai “JagaPemilu” bersama ratusan tokoh dari berbagai latar belakang. Deklarasi gerakan masyarakat untuk mengawal Pemilu 2024 ini diumumkan di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa, 21 November 2023.

Selain Goenawan, orang-orang yang mengikuti deklarasi antara lain mantan Komisioner KPK Erry Riyana Hardjapamekas,akademisi Titi Anggraini, eks Komisioner KPU Arief Budiman dan Hadar Gumay, aktivis HAM Tunggal Pawestri, hingga Ketua BEM UI Melki Sedek Huang. Mereka mengikuti kegiatan tersebut secara daring dan luring.

Dalam manifesto yang dibacakan dalam acara deklarasi tersebut, JagaPemilu menyatakan punya tujuan untuk memperkuat kesadaran dan pemahaman politik masyarakat dalam mengawasi proses politik. “Gerakan JagaPemilu mengajak warga negara untuk aktif menjaga agar kekuasaan tidak disalahgunakan (abuse of power) demi hasrat dan kepentingan sempit yakni memenangkan kontestasi Pemilu 2024,” seperti tertulis dalam manifesto tersebut.

S. Dian Andryanto

S. Dian Andryanto

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus