Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Golkar menanggapi wacana Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin partai politik yang dilempar oleh relawan. Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Dave Laksono mengatakan pemilihan ketua umum akan ditentukan pada Musyawarah Nasional atau Munas, yang direncanakan pada Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Pemilihan ketum itu pada saat Munas. Per saat ini, semua pemegang suara telah menyatakan dukungan kepada pak Airlangga Hartarto,” kata Dave dalam pesan singkat pada Rabu, 29 Mei 2024, merujuk pada Ketua Umum Golkar aktif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Terlepas dari status ketua umum, Dave mengatakan Golkar selalu membuka pintu yang lebar dan siap menggelar karpet kuning untuk Jokowi jika ingin bergabung dan terus berkarya. “Demi memajukan bangsa dan negara,” kata anggota DPR Komisi I ini.
Spekulasi mengenai langkah politik Jokowi setelah tak menjabat presiden muncul, mulai dari memimpin Koalisi Besar, menjadi penasihat Prabowo, hingga anggota Dewan Pertimbangan Agung. Teranyar kelompok relawan Projo terus mendorong Jokowi untuk menjadi ketua umum partai politik. Tujuannya untuk mengawal pemerintahan selanjutnya yang akan dipimpin oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Bendahara Umum Projo, Panel Barus, menilai Jokowi masih dicintai rakyat. Panel juga mengatakan Jokowi masih bisa berkontribusi untuk bangsa setelah purna tugas pada 20 Oktober 2024, dengan usia 63 tahun. Projo juga menganggap Jokowi dapat melakukan banyak hal jika menjadi ketum parpol. Salah satunya mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran. Gibran Rakabuming Raka merupakan putra sulung Jokowi.
“Ini sebagai bentuk tanggung jawab lanjutan dari Jokowi untuk ikut bersama memastikan tercapainya Indonesia emas 2045,” kata Panel dihubungi pada Selasa, 28 Mei 2024.
Status kepartaian Jokowi juga menjadi tanda tanya. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tidak mengakuinya sebagai kader usai persaingan Pilpres 2024, karena dianggap cenderung mendukung Prabowo-Gibran.
Sejumlah laporan yang diterbitkan Koran Tempo dan Majalah Tempo sebelumnya, mengutip sumber, mengatakan Jokowi bisa masuk Golkar untuk mempertahankan kekuasaan lewat Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Menanggapi simpang siur masa depannya, Jokowi menegaskan saat ini masih fokus bekerja. Jokowi menyebut masih menjadi Presiden hingga 6 bulan mendatang, saat ditanya kemungkinan menjadi penasihat Prabowo.
"Ini saya masih jadi Presiden sampai 6 bulan lagi lho, masih Presiden sekarang ini. Sekarang masih bekerja kayak gini, ditanyakan begitu," kata Jokowi dalam keterangan pers di Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa, 14 Mei 2024.
Pilihan Editor: Jokowi Hadiri Takziah Istri Habib Luthfi bin Yahya