Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Gubernur Nurdin Minta Tenda Korban Banjir Luwu Utara Diganti

Nurdin Abdullah meminta bantuan Pangdam mengganti tenda terpal pengungsi korban banjir Luwu Utara dengan tenda milik TNI AD.

18 Juli 2020 | 06.15 WIB

Lokasi pengungsian korban bencana di Desa Meli, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara, Sulsel. ANTARA Foto/HO-Humas Pemprov Sulsel
Perbesar
Lokasi pengungsian korban bencana di Desa Meli, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara, Sulsel. ANTARA Foto/HO-Humas Pemprov Sulsel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah meminta bantuan Pangdam XIV Hasanuddin Mayor Jenderal TNI Andi Sumangerukka untuk mengganti tenda pengungsi korban banjir Luwu Utara dengan tenda milik TNI AD.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Pangdam bantu membangun barak untuk pengungsi. Supaya mereka tidak kedinginan," kata Nurdian Abdullah yang meninjau kondisi pengungsi bersama Pangdam, Kapolda Inspektur Jenderal Mas Guntur Laupe, dan Kajati Sulsel Firdaus Dewilmar di Luwu Utara, Jumat 17 Juli 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Hamparan ratusan hektare kebun kelapa sawit yang baru dibuka di Desa Meli, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara, menjadi lokasi pendirian puluhan tenda untuk para pengungsi korban bencana banjir bandang Masamba sejak Rabu, 16 Juli 2020.

Puluhan tenda yang terbuat dari terpal kebanyakan berwana biru itu tampak mendominasi dari pohon kelapa sawit yang baru berumur dua tahunan di lahan kebun sawit ratusan hektare.

Melihat langsung kondisi pengungsi yang bertahan di bawah tenda terpal itu menggugah Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah untuk mengganti dengan tenda yang lebih baik.

Di dalam tenda ada beberapa rumpun keluarga yang dipersatukan oleh perasaan sama, korban bencana banjir bandang pasir.

Ratusan orang yang memilih berada di bawah tenda pengungsian itu adalah bagian kecil dari 14.483 orang pengungsi akibat dampak banjir bandang Masamba.

Hawiah dan Ahmad, adalah contoh dua keluarga dari satu rumpun yang memilih bersatu di bawah tenda terpal yang dibangun di sela-sela pohon kelapa sawit berumur dua tahun. Mereka yang menghuni puluhan tenda di Desa Meli itu adalah bagian dari 39 titik pengungsian korban bencana banjir bandang yang terjadi 13 Juli malam.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus