Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Setelah statusnya meningkat menjadi waspada, Gunung Merapi mengalami letusan freatik yang kedua, Rabu, 23 Mei 2018 pukul 13.49 WIB. Letusan freatik ini berlangsung dua menit dan terpantau Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta melalui pos pengamatan Gunung Merapi Babadan.
Status Gunung Merapi masih dalam level waspada. “Letusan freatik kedua ini disertai arah angin ke barat daya pada ketinggian 3.000 meter,” ujar Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Nyoman Sukarta.
Baca: Letusan Freatik Gunung Merapi Lagi, Status Masih Waspada
Sebelumnya, Merapi juga meletus pada Rabu, sekitar pukul 03.31. Letusan freatik pertama itu tercatat memiliki tinggi kolom 2.000 meter dengan durasi empat menit. Kolom letusan ke arah barat daya atau arah Kabupaten Magelang dengan jangkauan abu sampai 25 kilometer hingga mencapai Candi Borobudur.
Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta Agus Budi Santoso menuturkan jeda letusan freatik pasca-statusnya meningkat menjadi waspada dan saat terakhir normal cukup lama, yakni 26 jam.
Simak: Radius 3 KM dari Gunung Merapi Mulai Dikosongkan
Namun, dengan letusan freatik kedua pada Rabu siang, selang waktu letusan freatik seolah kembali pendek, yakni hanya sekitar 10 jam dari letusan pertama.
PRIBADI WICAKSONO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini