Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Hanya Kursi dan Roda Pesawat Lion Air JT 610 yang Masih Utuh

Tim gabungan menyatakan kecil peluang pesawat Lion Air JT 610 masih dalam kondisi bagus.

2 November 2018 | 02.32 WIB

Tim evakuasi gabungan membawa Black Box Lion Air JT 610 saat konferensi pers di Posko Terpadau JICT II Tanjung Priok, Jakarta, Kamis, 1 November 2018. Hingga hari ini baru ditemukan satu dari dua kotak hitam.  TEMPO/Muhammad Hidayat
Perbesar
Tim evakuasi gabungan membawa Black Box Lion Air JT 610 saat konferensi pers di Posko Terpadau JICT II Tanjung Priok, Jakarta, Kamis, 1 November 2018. Hingga hari ini baru ditemukan satu dari dua kotak hitam. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tim evakuasi gabungan Lion Air JT 610 memastikan pesawat tersebut hancur berkeping-keping. "Dipastikan badan pesawat hancur, karena sudah tidak berbentuk," kata Komandan Satuan Tugas Pencarian dan Pertolongan (SAR) Angkatan Laut Kolonel Isswarto saat dihubungi, Kamis, 1 November 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Isswarto mengatakan, kepastian tersebut didapat setelah tim penyelam menemukan badan pesawat telah menjadi puing-puing. Menurut dia, dari temuan tim penyelam yang utuh hanya kursi penumpang dan roda pesawat.

Isswarto menyebutkan lokasi titik jatuh tersebut tidak jauh dari penemuan Black box Lion Air JT 610, hanya berjarak 40-100 meter, masih dalam radius 500 meter Last Known Position. Titik jatuh tersebut kata dia berada di kedalaman 30-35 meter dari permukaan laut.

Selain itu, kata Isswarto, di kawasan tersebut banyak ditemukan jasad korban kecelakaan Pesawat JT 610. Isswarto mengatakan akan melanjutkan evakuasi korban dan puing pesawat pada Jumat, 2 November 2018. Termasuk mencari bagian black box yang belum ditemukan.

Hari ini, bagian black box Lion Air dengan nomor registrasi PK-LQP itu ditemukan. Ketua Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menduga bagian itu merupakan Flight data recorder (FDR). Sedangkan, cockpit voice recorder (CVR) masih dalam pencarian.

Dia menuturkan, FDR berisi data mengenai kecepatan, arah, dan ketinggian pesawat. Sedangkan, CVR merekam komuniaksi antara pilot, pengawas bandara, co-pilot dan suara lain di dalam kokpit. "Dengan ditemukannya flight data recorder ini, kami bisa menguak misteri kenapa pesawat Lion Air JT 610 mengalami kecelakaan," kata Soejarto.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus