Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

Rektor UGM Ova Emilia mengatakan, UGM telah membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, inovatif, strategis, berdaya saing, dan sinergis.

2 Mei 2024 | 16.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan sivitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) mengikuti upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas yang berlangsung di halaman Balairung, Kamis, 2 Mei 2024. Upacara dipimpin langsung oleh Rektor UGM Ova Emilia selaku pembina upacara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam pidato amanat pembina upacara, Ova mengatakan peringatan Hardiknas ini jadi momen penting untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan dalam memperjuangkan pendidikan bermartabat bagi bangsa Indonesia. Salah satunya, perjuangan Bapak Pendidikan Nasional, Raden Mas Soewardi atau biasa yang dikenal dengan Ki Hajar Dewantara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ova mengatakan pendidikan merupakan pilar pembangunan bangsa. Selain peningkatan pengetahuan dan keterampilan, Ova mengatakan bahwa pendidikan seharusnya mampu membentuk karakter kepribadian manusia.

“Yang bermuatan nilai moral dan etika serta memperhatikan kelestarian budaya lokal. Itulah beberapa prinsip dasar pendidikan Ki Hajar Dewantara,” kata Rektor dilansir laman UGM, Kamis, 2 Mei 2024.

Menurut Ova, UGM sejauh ini telah membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, inovatif, strategis, berdaya saing, dan sinergis serta memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi masing-masing. Sejak akhir 2023, UGM online telah diluncurkan sebagai platform pembelajaran daring terbuka yang menawarkan berbagai program pembelajaran seperti kredensial mikro, mata kuliah daring terbuka penuh (MOOCs), hingga kursus modular.

“Rancangan platform UGM online ini ditujukan untuk membuka akses pendidikan berkualitas kepada masyarakat luas atau inklusif,” kata Ova.

Selain itu, UGM menggiatkan program percepatan atau Fast Track yang membuka peluang bagi mahasiswa Sarjana (S1) bisa langsung melanjutkan ke jenjang Magister (S2), program peningkatan jumlah mahasiswa Pascasarjana, hingga program double degree untuk mengeksplorasi pengembangan penelitian dan pembelajaran kolaboratif, pertukaran mahasiswa dalam program penelitian dan pembelajaran serta promosi aktivitas pengajaran, untuk mewujudkan kualitas pendidikan yang memerdekakan.

UGM juga secara aktif telah mendorong dan mendampingi mahasiswa untuk mengikuti program-program Flagship Kampus Merdeka, termasuk menugaskan 1.055 mahasiswa program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) serta menjadi bagian dari 10 perguruan tinggi terbanyak peserta MSIB. 

Adapun untuk kepesertaan mahasiswa UGM dalam Program International Student Mobility Award (IISMA) ke berbagai perguruan tinggi terkemuka dunia, telah meningkat dari 168 mahasiswa di 2023 menjadi 237 mahasiswa pada tahun inu.

Untuk program MBKM Mandiri, UGM berhasil menyelenggarakan delapan bentuk kegiatan pembelajaran yang melibatkan 9.073 mahasiswa dan 742 mitra di tahun 2023. Oleh karena itu, Rektor menegaskan, pihak UGM akan terus mendorong seluruh program studi untuk melakukan akselerasi MBKM Mandiri bersama mitra-mitra strategis dengan memfasilitasi program studi untuk mendapatkan bantuan pendanaan internal maupun dari Kemendikbudristek.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus