Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

Dalam perayaan Hardiknas 2024, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan transformasi dalam kebijakan Merdeka Belajar butuh risiko dan keberanian besar.

3 Mei 2024 | 19.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim saat menghadiri agenda perilisan Peraturan Mendikbudristek tentang Kurikulum pada Jenjang PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, di Gedung Kemdikbud, Jakarta Selatan, pada Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Adinda Jasmine

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan, transformasi iklim pendidikan nasional dengan kebijakan Merdeka Belajar membutuhkan keberanian. Selain itu, perubahan tersebut butuh mengambil risiko yang besar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam pidatonya saat acara puncak perayaan Hari Pendidikan Nasional 2024 yang digelar Kemendikbudristek, Nadiem mencontohkan beberapa transformasi tersebut. Sebut saja Ujian Nasional atau UN yang sudah berganti dengan Asesmen Nasional.

Selain itu, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP yang sekarang cukup satu halaman saja, tidak harus berlembar-lembar. “Dan kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan yang tadinya tidak pernah dimiliki guru untuk berkreativitas di dalam kelas,” kata Nadiem dalam pidatonya di Indonesia Arena, GBK, Jakarta, hari ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia juga turut mengoroti pendidikan vokasi dan perguruan tinggi. Kerjasama yang semakin erat antara sekolah dan perguruan tinggi vokasi dengan industri, lanjut Nadiem, melahirkan makin banyak inovasi.

“Tadinya kita memisahkan dunia industri dan dunia akademik, tapi dengan berbagai macam transformasi di vokasi, sekarang pemisah itu mulai hilang dan berbaurlah dunia industri dan dunia pendidikan untuk menjadi lebih jaya lagi,” tuturnya.

Lebih lanjut, Nadiem menjelaskan bahwa para dosen, kepala jurusan, dekan, dan rektor, dengan Merdeka Belajar ini, mencari berbagai macam cara untuk bisa memberikan hak kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus.

Mendikbudristek ini turut menggarisbawahi pentingnya mengambil risiko dan keberanian dalam perubahan yang merujuk pada Merdeka Belajar.

“Dan untuk adik-adik di sini yang punya masa depan yang cerah di depan, jangan pernah lupa bahwa semua perubahan butuh mengambil resiko dan membutuhkan keberanian yang besar. Jangan pernah lupakan itu,” ucap dia.

Adapun pada momen Hari Pendidikan Nasional 2024, Kemendikbudristek menggelar upacara puncak perayaan Hardiknas di Indonesia Arena, Kawasan Gelora Bung Karno Senayan Jakarta pada Jumat, 3 Mei 2024. Acara dimulai tepat pukul 15.00 WIB yang ditandai dengan kedatangan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim. Selanjutnya, pembukaan dimeriahkan oleh penampilan nyanyian dan tarian dari siswa-siswi dan guru-guru Indonesia.

Acara berlangsung meriah diikuti oleh sekitar 8 ribu peserta dari berbagai kalangan. Mulai dari siswa di semua jenjang, mahasiswa, guru dan dosen, media massa, hingga lembaga atau institusi partner Kemendikbudristek. Pada perayaan Hardiknas tahun ini, Kemendikbud mengusung tema "Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka Belajar.” Tema ini diambil untuk mengingat perjalanan dan capaian gerakan Merdeka Belajar.


Pilihan Editor: Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus