Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Hari Buruh, Khofifah-Emil Ziarah ke Makam Marsinah

Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah-Emil, juga sempat mengunjungi keluarga Marsinah pada peringatan Hari Buruh.

1 Mei 2018 | 13.01 WIB

Pasangan calon gubernur dan wagub Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri)-Emil Dardak (ketiga kanan) berjalan menuju tempat rapat pleno terbuka pengundian dan pengumuman nomor urut pasangan calon di Surabaya, Jawa Timur, 13 Februari 2018. ANTARA/Zabur Karuru
Perbesar
Pasangan calon gubernur dan wagub Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri)-Emil Dardak (ketiga kanan) berjalan menuju tempat rapat pleno terbuka pengundian dan pengumuman nomor urut pasangan calon di Surabaya, Jawa Timur, 13 Februari 2018. ANTARA/Zabur Karuru

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Nganjuk - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak (Khofifah-Emil), berziarah ke makam aktivis buruh, Marsinah, di Kabupaten Nganjuk pada peringatan Hari Buruh, Selasa, 1 Mei 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut Khofifah, perjuangan Marsinah perlu diapresiasi karena, berkat jasanya, kesejahteraan buruh saat itu mulai terangkat. "Marsinah memberikan perjuangan dan pengorbanan untuk membawa kebaikan bagi para buruh, para karyawan. Itu menjadi catatan sejarah di negeri ini," kata Khofifah saat ditemui di makam Marsinah, Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Selasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Khofifah sengaja datang untuk berziarah ke makam Marsinah bersama Emil Dardak. Di lokasi, Khofifah tanpa sengaja bertemu dengan sejumlah buruh pabrik industri yang juga sedang ziarah. Mereka akhirnya berdoa bersama di lokasi makam.

Marsinah adalah buruh pabrik arloji PT Catur Putra Surya (CPS) di Desa Siring, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Pada 1993, Marsinah memimpin aksi pekerja PT Catur Putra Surya untuk memperjuangkan upah layak untuk buruh.

Berkat hasil perjuangannya, Gubernur KDH Tingkat I Jawa Timur kala itu merilis Surat Instruksi Nomor 50 Tahun 1992 yang berisi imbauan kepada pengusaha agar menaikkan kesejahteraan karyawannya dengan memberikan kenaikan gaji sebesar 20 persen gaji pokok. Setelah tuntutan dipenuhi, sejumlah buruh dan Marsinah dipanggil aparat komando distrik militer (kodim).

Pasca-pemanggilan, Marsinah dikabarkan hilang tanpa kabar hingga ditemukan sudah meninggal dunia dengan tubuh penuh luka. Jenazahnya dimakamkan di Kabupaten Nganjuk.

Setiap peringatan Hari Buruh, makam Marsinah selalu ramai peziarah dari kalangan buruh dan masyarakat untuk mendoakan sekaligus mengenang jasanya. Khofifah-Emil pun menyempatkan menemui keluarga Marsinah yang rumahnya tidak terlalu jauh dari permakaman. Pasangan calon gubernur nomor urut 1 dalam pilgub Jatim itu berdialog sebentar dengan keluarga Marsinah.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus