Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan mencatat lebih dari 269 juta masyarakat Indonesia telah menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Jumlah itu tercatat pada peringatan Hari Kesehatan Sedunia 7 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saat ini lebih dari 269 juta jiwa penduduk Indonesia sudah menjadi peserta Program JKN," kata Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah, Ahad, 7 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rizzky mengatakan BPJS Kesehatan memaknai Hari Kesehatan Sedunia dengan menciptakan masyarakat yang sehat sebagai fondasi terciptanya negara yang kuat. Salah satu caranya melalui Program JKN yang memiliki konsep berperan aktif melindungi diri sendiri dan keluarga atau protection, berbagi dengan sesama dalam skema gotong royong yang merupakan budaya Indonesia atau sharing dan patuh sebagai warga negara dengan menjadi peserta Program JKN atau compliance.
"Negara telah menghadirkan BPJS Kesehatan sebagai pengelola Program JKN untuk memberikan perlindungan jaminan kesehatan kepada penduduk Indonesia agar saat sakit mereka sudah ada kepastian yang menjamin dan tidak terbebani biaya berobat," kata Rizzky.
Pada 2020, hasil studi Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) menunjukkan bahwa tahun 2019, Program JKN mencegah 8,1 juta orang dari kemiskinan dan 1,6 juta orang miskin dari kemiskinan yang lebih parah akibat pengeluaran biaya kesehatan rumah tangga.
Menurut Rizzky, hal itu menunjukkan kehadiran JKN telah membawa sejumlah dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah kemampuan akses terhadap layanan kesehatan bagi semua lapisan masyarakat, termasuk orang miskin atau tidak mampu.
"Pada tahun 2023, tercatat 1,6 juta pemanfaatan layanan per hari, atau 606,7 juta pemanfaatan dalam kurun waktu satu tahun. Pemanfaatan layanan tersebut baik layanan sehat ataupun sakit," kata Rizzky.
Di Hari Kesehatan Sedunia ini, BPJS Kesehatan berharap pemenuhan supply side, baik sarana dan prasarana fasilitas kesehatan hingga tenaga kesehatan,. "Semoga dapat diupayakan seiring dengan pertumbuhan jumlah kepesertaan Program JKN yang kian meningkat," ujar Rizzky.
Pilihan Editor: 38 Juta Masyarakat Indonesia Belum Terdaftar di BPJS Kesehatan