Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Jagoan Perang Yang Berwawasan

Kerangka dasar kurikulum baru AKABRI selesai disusun panitia kerja pembenahan kurikulum AKABRI. dan akan dinilai Dephankam.

10 Oktober 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LULUSAN Akabri direncanakan makin menjurus. Para perwira remaja Akademi Angkatan Bersenjata RI itu, diharap akan benar-benar siap pakai nantinya-di lapangan keahlian masing-masing. Karena itu dibuat kurikulum baru--meski baru kerangka dasarnya yang selesai disusun Panitia Kerja Pembenahan Kurikulum Akabri, Senin pekan lalu, dan akan dibawa ke Hankam November depan. Kesan perwira remaja Akabri yang kurang menggembirakan, seperti diketahui, diperoleh dari penelitian dua kali-1979-1980 dan 1980-1981. Bukan saja ketrampilan fisik dan kecerdasan otak para lulusan sejak 1969 itu dinilai merosot. Tapi juga sikap mental mereka kurang mencerminkan gambaran perwira ideal. Bagaimana kebanyakan mereka lebih menyukai memakai sepatu luar negeri daripada sepatu pembagian, misalnya. Atau lebih suka gondrong daripada potong pendek (TEMPO, 30 Mei). Satu hal pokok dalam kurikulum baru: kewajiban para taruna bergaul dengan buku, secara lebih intensif. Mereka harus membaca sejumlah buku, miring kaskannya, bahkan membuat karangan berdasar buku-buku tersebut. Di tingkat IV penilaian karangan itu tak hanya berkisar pada soal bahasa dan logika. Tapi juga orisinalitas gagasan. Penuturan seorang perwira senior bisa menggambarkan perlunya pewajiban itu. Lulusan Akabri, selama ini,santaisantai saja. Tak mau menambah pengetahuan sendiri. Padahal, hanya menerima dari dosen saja jelas tak cukup. "Kami dulu selalu menambah ilmu dengan usaha sendiri. Mengikuti kursus macam-macam," katanya. Bira Setaraf Yang mau dicetak tampaknya tak sekedar seorang jagoan perang. Melainkan, seperti pernah dikatakan Danjen Akabri Letjen J. Henuhili kepada TEMPO "Seorang perwira yang tak asal perintah, seorang perwia yang mempunyai landasan berpikir logis." Dalam hubungan dengan itu tentunya, beberapa mata kuliah akademis yang nonmiliter, misalnya kuliah fisika, akan diusahakan agar nantinya bisa diakui setaraf dengan perguNan tinggi umumnya. Ini dituturkan oleh Kol. (Laut) Djoko Sri Wasito, Asisten Danjen Akabri bidang Pendidikan dan Latillan. Dan dengan nilai yang setaraf, diharapkan lulusn Akabri bisa memperdalam ilmu di perguruan tinggi - misalnya saja untuk mencari gelar sarjana fisika. Sebab sampai kini, perguruan tinggi umumnya belum mengakui mata kuliah di Akabri sctaraf dengan yang mereka punya. Lewat tes, seorang lulusan Akabri bisa diterim di tingkat III, misalnya. Tapi mungkin temannya hanya bisa masuk tingkat I. Maka yang diharap dengan kurikulum baru ialah tercapainya standar--misalnya mata kuliah nonmiliter akan setaraf dengan tingkat sarjana muda. Untuk mendukung itu, panitia menyusun kurikulum--yang dipimpin Kolonel (Artileri) M. Roesli, Deputi Operasi Danjen Akabri--merencanakan juga pembinaan staf pengajar lebih serius. Mereka misalnya dimungkinkan mengi kuti program pasca sarjana di perguruan tinggi yang ditunjuk. Juga metode dan sistem kuliah lebih diefektifkan pemakaian video tape dan film, sebagai contoh. Yang lebih penting, evaluasi berkala tak hanya akan ditujukan kepada taruna -- seperti sekarang. Kurikulum baru mengharuskan juga evaluasi terhadap staf pengajar, sistem dan metode perkuliahan, sarana pendidikan (alat instruksi dan kepustakaan) dan segala yang bersangkuun dengan Akabri. Agar ada penyegaran tiap waktu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus