Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

JK Berkisah Masa Paling Sulit Sekaligus Berkesan sebagai Wapres

Menurut JK, momen paling sulit yang ia alami selama menjabat wakil presiden ialah menciptakan perdamaian atas konflik di tanah air.

18 Oktober 2019 | 05.35 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menerima murid SMP Islam Athirah Makassar, di Kantor Wakil Presiden, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Oktober 2019. Tempo/Egi Adyatama
Perbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menerima murid SMP Islam Athirah Makassar, di Kantor Wakil Presiden, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Oktober 2019. Tempo/Egi Adyatama

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta-Baberapa hari sebelum masa tugasnya habis, Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK berkisah tentang masa-masa paling sulit dalam karir sepuluh tahun menjadi wakil presiden. Menurut JK menciptakan perdamaian menjadi pekerjaan paling sulit yang pernah ia jalankan selama menjadi orang nomor dua di Indonesia.

"Perdamaiaan. Paling sulit, perdamaian, Aceh dulu, Poso, Ambon, itu paling sulit. Itu (masyarakat) berkelahi. Itu paling sulit untuk mendamaikan, paling sulit," kata JK saat menerima siswa SMP Islam Athirah Makassar, di Kantor Wakil Presiden, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Oktober 2019.

JK menjadi Wakil Presiden di dua periode kepemimpinnan presiden. Yang pertama di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2004-2009, dan kedua di era Presiden Joko Widodo pada 2014-2019. JK dikenal sebagai juru damai sejumlah konflik besar.

JK menjadi inisiator dibuatnya perjanjian Malino yang mengakhiri konflik di Poso pada 2001. Saat itu, JK masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat di era Presiden Megawati Soekarnoputri. Di konflik Aceh, JK mendorong terjadinya dialog Helsinki, yang memastikan konflik berdarah itu berhenti. Saat itu, JK baru saja menjabat sebagai Wakil Presiden pada 2004.

Meski sulit untuk menciptakan perdamaian, namun JK bersyukur konflik akhirnya bisa diselesaikan. Momen ini pula yang paling berkesan selama masa tugasnya. "Kalau mendamaikan orang yang berkonflik, berperang, itu juga paling berkesan. Tentu tidak mudah. Tapi Inshaallah, kita bisa lalui," kata JK.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Egi Adyatama

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus