Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyinggung masalah kerja sama di bidang pengadaan bahan baku obat dan obat-obatan dalam Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ke-19 ASEAN - India. Masalah ini diungkap langsung di depan India, yang diwakili Wakil Presiden Jagdeep Dhankhar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami mengimbau jangan sampai terjadi kembali terputusnya rantai pasok bahan baku obat dan obat-obatan di masa mendatang," kata Jokowi di depan Jagdeep dan pemimpin ASEAN lainnya, dalam pertemuan di Hotel Sokha, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu, 12 November 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun masalah obat-obatan ini disampaikan Jokowi setelah sempat ada berbagai kejadian terkait perdagangan obat dari India. Di masa awal Covid-19, India pernah melakukan embargo atas vaksin Covid-19.
Selain itu ekspor produk obat dan bahan baku obat khususnya untuk penanganan Covid-19 dari India juga sempat ditutup, meski belakangan kembali dibuka. Kala itu, Indonesia membeli Remdesivir, obat terapi Covid-19, dari India.
Selain soal kerja sama pengadaan obat, Jokowi juga menyinggung soal kerja sama di bidang pangan. Jika digabungkan, kata dia, maka jumlah rakyat ASEAN dan India mencapai sekitar 2 miliar orang. "Kita harus bekerja sama agar krisis pupuk tidak terjadi,” ujarnya.
Jokowi mengutip laporan Global Crisis Response Group bahwa produksi beras tahun depan akan terdampak bila terjadi krisis pupuk. Situasi ini bisa berdampak pada lebih dari 3 miliar orang. "ASEAN-India harus menjadi pendorong agar krisis pupuk dapat dihindari,” ucap Jokowi.
Terakhir, Jokowi menyampaikan kepada Jagdeep dan pemimpin ASEAN lainnya bahwa Indo-Pasifik adalah kawasan yang strategis. Sehingga, kawasan ini tidak luput dari rivalitas yang jika tidak dikelola dengan baik akan dapat menjadi konflik terbuka. "ASEAN – India harus dapat menjadi guardian bagi stabilitas dan kemakmuran di Indo-Pasifik,” kata dia.
Jokowi mengingatkan bahwa Indo-Pasifik harus diisi dengan kerja sama konkret. Oleh karena itu, Indonesia mengundang India dalam Indo Pacific Infrastructure Forum yang akan diadakan tahun depan saat Indonesia menjadi ketua ASEAN.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.