Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Kepala BKKBN Ingatkan Orang Tua soal Bahaya Media Sosial untuk Anak

Wihaji menyatakan bahwa selain berpotensi menggantikan peran orang tua, media sosial bisa saja dianggap sebagai tuhan oleh anak-anak.

19 Januari 2025 | 08.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji dalam jumpa pers usai Rapat Lintas Kementerian/Lembaga dan Perguruan Tinggi dalam upaya penghapusan kemiskinan ekstrem dan penurunan stunting di Indonesia yang digelar di kantor BKKBN, 13 Januari 2025. TEMPO/Hanin Marwah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji mengatakan jangan sampai media sosial mengambil peran orang tua dalam berkomunikasi dengan anaknya. Hal ini ia sampaikan saat memberikan sambutan di acara Perayaan Natal yang diselenggarakan Kemendukbangga/BKKBN, Sabtu, 18 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Oleh karena itu, politikus Partai Golkar ini mengimbau para orang tua untuk menjalin komunikasi yang lebih intensif dengan anak-anak mereka. Menurutnya, langkah tersebut penting untuk mendukung perkembangan positif dan pertumbuhan anak di masa depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ajaklah ngobrol. Kalau tidak mengajak mereka ngobrol, maka anak-anak akan ngobrol sama media sosial. Orang tuanya medsos," ujar Wihaji, dikutip dalam keterangan resmi, Sabtu, 18 Januari 2025.

Wihaji menyatakan bahwa selain berpotensi menggantikan peran orang tua, media sosial bisa saja dianggap sebagai tuhan oleh anak-anak. Maka dari itu, menurut dia, membangun komunikasi yang baik dengan anak-anak merupakan langkah yang tidak boleh diabaikan.

"Tuhannya (bisa saja) bukan Yesus, tapi medsos. Dengan membangun suasana ngobrol, maka keluarga memiliki semangat baru menuju generasi masa depan," kata dia.

Sebagai informasi, pemerintah saat ini mewacanakan pembatasan usia bagi pengguna media sosial. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid telah membahas rencana tersebut dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka pada Senin, 13 Januari 2025.

Meutya mengatakan dalam pertemuan tersebut berdiskusi banyak seputar strategi pemerintah untuk melindungi anak-anak di ruang digital, termasuk rencana pembuatan kebijakan ruang digital ramah anak. Pemerintah, kata Meutya, akan mengeluarkan beleid peraturan pemerintah terlebih dahulu. Kemudian, Komdigi akan mengkaji perlindungan anak di ranah digital untuk dimasukkan ke dalam undang-undang.

Hammam Izzuddin berkontribusi dalam tulisan ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus