Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Kilas Balik Aksi Joni Panjat Tiang Bendera HUT RI 2 Tahun Lalu, Kini Gagal Jadi Anggota TNI yang Dijanjikan Jokowi

Tentu masih banyak yang ingat, aksi heroik Joni, bocah NTT yang berani memanjat tiang bendera paa perayaan HUT RI ke-73, dua tahun lalu.

6 Agustus 2024 | 13.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo alias Jokowi berbincang dengan Yohanes Ande Kala alias Joni, bocah pemanjat tiang bendera saat peringatan HUT RI ke-73, dalam silaturahmi dengan teladan nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin, 20 Agustus 2018. Dalam silaturahmi tersebut, Joni meminta dua hal kepada Presiden. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Masih ingat Joni si bocah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang viral karena memanjat tiang bendera saat upacara HUT RI ke-73 pada 17 Agustus 2018 silam? Keberanian pemilik nama Joni Ande Kala atau Yohanes Gama Marschal Lau melepas Sang Saka Merah Putih yang tersangkut agar bisa berkibar itu menuai pujian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bahkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat itu, Marsekal Hadi Tjahjanto, menjamin murid Sekolah Menengah Pertama atau SMP yang bercita-cita menjadi tentara itu bakal langsung lolos jika mendaftar sebagai anggota TNI berkat aksi heroik tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Enam tahun lalu saat Jokowi bertemu Joni, karena sudah mendapatkan beasiswa sehingga bisa mewujudkan cita-citanya menjadi tentara. Dalam acara ini, Jokowi sempat berkelakar agar Joni bicara langsung pada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang turut hadir perihal keinginannya menjadi tentara.

"Ya sudah nanti langsung daftar ke panglima, langsung diterima kamu. Jaga kesehatan," kata Jokowi,  Senin, 20 Agustus 2018

Joni baru-baru ini kembali viral. Janji langsung lolos seleksi sebagai prajurit TNI yang diiming-imingkan kepadanya 6 tahun lalu itu tampaknya menguap. Nyatanya, saat mengikuti tes masuk TNI, dia dinyatakan gagal. Kendati demikian Joni masih berharap Presiden dan Panglima TNI dapat membantunya lulus menjadi tentara.

“Pada saat tahun 2024 saya mengikuti tes tapi gagal. Saya mohon bantuan kepada Bapak Presiden, Bapak Panglima dan juga jajarannya. Mohon bantuan meluluskan saya menjadi anggota TNI. Sekian dan terima kasih,” kata Joni.

Pihak TNI AD membenarkan Joni mengikuti tes menjadi tentara lewat calon bintara prajurit karier (Caba PK) tahun anggaran 2024. Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi mengungkapkan, pemuda 19 tahun itu gagal lantaran tak memenuhi syarat dari aspek tinggi badan minimal 160 sentimeter untuk daerah tertinggal.

Kendati demikian, TNI mempersilakan Joni untuk mendaftar dan ikut tes lagi di masa mendatang. Kristomei berpesan agar Joni tak patah semangat lantaran peluang untuknya masih terbuka lebar. Berdasarkan informasi di lamam TNI AD, tes Caba PK TNI dapat diikuti seorang WNI hingga batas usia 22 tahun.

“Tidak usah patah semangat, masih terbuka lebar kesempatan bagi yang bersangkutan untuk ikut tes kembali di masa datang, sambil mempersiapkan diri memenuhi persyaratan-persyaratan yang mutlak dipenuhi sebagai seorang prajurit TNI AD,” kata Kristomei Sianturi.

Johannes Adekalla (tengah), siswa kelas VII SMPN1 Silawan, Atambua. Foto: Twitter

Kilas balik aksi heroik Joni panjat tiang bendera

Aksi heroik Joni memanjat tiang bendera saat upacara kemerdekaan HUT RI ke-73 viral di media sosial pada 2018. Kala itu dia masih duduk dj bangku kelas VII SMP Silawan di Atambua, Flores NTT. Dalam sebuah video berdurasi 1 menit 37 detik, terlihat Joni dengan cekatan memancat tiang bendera.

Dalam keterangan video tersebut, Joni disebut hendak memperbaiki tali bendera yang tersangkut di ujung tiang bendera. Saat itu Pasukan Pengibar Bendera sudah membentangkan bendera merah putih. Dalam beberapa detik, Joni sudah mencapai puncak tiang. Beberapa kali tiang bendera tersebut bergoyang dihempas angin saat ia berupaya memanjatnya.

Tepuk tangan dan seruan bunyi drum band menyambut Joni saat mencapai puncak. Dia pun langsung menarik tali yang menyangkut tersebut. Tak butuh waktu lama, bocah SMP oru telah memperbaikinya dan dia pun turun ke bawah. Lagi, tempuk tangan pun kembali diberikan kepada Joni. Dia kemudian kembali ke barisan upacara untuk mengikuti upacara kemerdekaan

Berkat aksinya tersebut, Joni mendapatkan penghargaan dan perlakuan istimewa dari berbagai kalangan. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengundang Joni dan kedua orang tuanya menyaksikan upacara pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Tak tanggung-tanggung, Joni mendapat bangku istimewa, duduk bersama para menteri Kabinet Kerja Presiden Jokowi.

Jokowi juga mengundang Joni dalam jamuan makan siang. Kala itu Joni ditanya mau diberi hadiah apa. Bocah SMP itu meminta sebuah sepeda dan dibuakan rumah. Jokowi juga menanyakan cita-cita Joni. Kala Joni menjawab ingin jadi tentara, Kepala Negara mengatakan Joni akan langsung lolos saat mendaftarkan.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, juga tidak mau kalah memberi penghargaan untuk Joni. Panglima TNI memberikan beasiswa hingga lulus SMA. Bahkan, Marsekal Hadi menjanjikan Joni sebagai prioritas ketika ingin menjadi prajurit TNI. Setelah lulus SMA, Joni diprioritaskan langsung menjadi prajurit TNI.

“Setelah lulus SMA akan mendapat prioritas apabila ingin menjadi prajurit TNI,” ujar Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal M. Sabrar Fadhilah dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Sabtu, 18 Agustus 2018.

Kini, janji hanya tinggal janji. Walau janji itu diucapkan oleh seorang Kepala Negara dan pucuk pimpinan TNI, toh nyatanya tak bisa ditepati. Joni yang telah menaruh harapan besar menjadi seorang tentara dan dijanjikan lolos saat mendaftar, dikhianati janjinya.

HENDRIK KHOIRUL MUHID | TAUFIQ SIDDIQ  I M. ROSSENO AJI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus