Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Kisah 75 Tahun Pasukan Elite Kopasgat TNI AU

Korpaskhas yang telah berganti nama menjadi Kopasgat memiliki berbagai kelebihan sebagai pasukan elite TNI AU, usianya telah 75 tahun.

19 Oktober 2022 | 16.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Prajurit pasukan khusus Satbravo 90 Paskhas TNI AU seusai mengikuti latihan simulasi pertempuran jarak dekat, di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu, 7 September 2019. Satuan ini ditugasi dalam misi pemulangan TKI dari Cina, misi Geser Tim-Tim saat lepasnya Tim-Tim dari NKRI, dan dalam konflik Aceh, Bravo ditugasi untuk mengamankan bandara dan lanud di seluruh wilayah NAD. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat pada 17 Oktober diperangati sebagai HUT Komando Pasukan Gerak Cepat atau disingkat Kopasgat, yang sebelumnya bernama Korps Pasukan Khas atau dikenal dengan Korpaskhas. Dengan demikian, tahun 2022 ini menandakan umur ke-75 Kopasgat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kopasgat bukanlah nama yang baru, namun TNI sempat memakai nama ini untuk menyebut salah satu pasukan elite yang dimiliki oleh TNI AU. Lalu terbentuklah Surat Keputusan (SK) Nomor Kep 66/1/2022 tertanggal 21 Januari 2022, yang berisikan tentang perubahan nama secara resmi Korpaskhas menjadi Kopasgat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun agenda upacara peringatan yang telah dilakukan oleh Kopasgat di hari jadinya ke-75 ini. Dikutip dari tni-au.mil.id, upacara ini dipimpin langsung oleh Dankopasgat Marsekal Muda TNI Taspin Hasan yang bertempat di Lapangan Jingga Mako Kopasgat, Margahayu, Bandung.

Upacara ini pun mengingatkan kilas balik perjalanan Kopasgat. Salah satunya melihat berbagai kelebihan mereka dalam menjalankan berbagai perannya di tubuh TNI. Maka dari itu, berikut adalah penjelasan lengkap dari pasukan bernama Kopasgat ini.

Awal Mula Terbentuk Kopasgat

Sebagai pasukan khas matra udara, Kopasgat tercatat turut andil mempertahankan kemerdakaan Indonesia sejak melaksanakan misi operasi lintas udara (linud) pertama di kota Waringin, Kalimantan Tengah, pada Oktober 1947.

Hal tersebut merupakan permintaan langsung dari Gubernur Kalimantan yang ketika itu dijabat Mohammad Noor untuk menerjunkan pasukan dalam membantu perjuangan rakyat Kalimantan. Tujuannya dalam rangka membantu perjuangan rakyat Kalimantan Tengah dalam mengusir penjajah Belanda.

Operasi tersebut menggunakan pesawat C-47 Dakota RI 002 milik seorang pilot berkebangsaan AS, Robert Earl Freeberg. Satu tim peterjun sebanyak 13 orang prajurit menggunakan payung udara peninggalan Jepang.

Mereka ditugaskan untuk membentuk dan menyusun gerilyawan, membuka stasiun radio induk untuk menghubungkan Yogyakarta-Kalimantan, serta mengusahakan serta menyempurnakan dropping zone untuk penerjunan selanjutnya.

Baca: Tim Kopasgat TNI AU Bantu Evakuasi WNI dari Ukraina

Kelebihan dari Kopasgat

Kopasgat telah dikenal memiliki banyak kemampuan khusus sebagai Kotama pembinaan TNI AU. Masih dalam laman tni-au.mil.id ada beberapa ciri khas yang dimiliki oleh Kopasgat, di antaranya meliputi kemampuan untuk mempertahankan dan mengendalikan pangkalan, pengendalian tempur, dan kemampuan SAR Tempur serta perebutan pangkalan udara depan.

Di samping itu, Kopasgat juga memilii andil penting yang harus tidak pernah absen di berbagai bentuk operasi, baik operasi militer perang maupun operasi militer selain perang. Karena itu, menjadi prajurit Kopasgat disebut-sebut sebagai panggilan pengabdian.

Oleh karena itu, segala persiapan dipersiapkan untuk setiap personel Kopasgat. Misalnya dalam perlengkapan persenjataannya, Kopasgat hal yang telah melakukan modernisasi kebutuhannya agar sejajar dengan pasukan elite lainnya di dunia.

Beberapa contohnya seperti membangun alutsista, mulai dari UAV, rantis dan AC canggih, ground radar surveillance, smart hunter, hingga penambahan PSU Sky Shield yang dibutuhkan untuk memperkuat Kopasgat.

Adapun dalam pelatihanya, Kopasgat diberikan pelatihan khusus seperti Super Garuda Shield 2022. Pelatihan ini merupakan salah satu bentuk untuk meningkatkan dan menguji kemampuan tempur melalui latihan multilateral.

Dengan pelatihan tersebut, Kopasgat berhasil menjadi juara dan mampu berprestasi dalam berbagai perlombaan mulai dari Kejuaraan menembak Kasau Cup, kejuaraan nasional Indoor Skydiving Pusdiklatpassus Batujajar, hingga Kejuaraan World freefall di ceko. Yang paling terbaru adalah meraih juara umum Dieng Orientaring Race 2022.

Sementara saat ini, Kopasgat telah tumbuh dan berkembang menjadi salah satu andalan sekaligus kebanggaan. Mereka telah dipercaya untuk menjadi kekuatan terbesar dari pasukan pemukul di darat khas TNI AU.

Perlu diketahui untuk melengkapi pelatihan dan segala kemampuannya, Kopasgat juga selalu ditanamkan semboyan “Karmanye Vadikaraste Mafalesu Kadacana”. Artinya bahwa Prajurit Kopasgat dalam menjalankan tugas pengabdian untuk bangsa dan negara tidak menghitung untung dan rugi.

FATHUR RACHMAN

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus