Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Korem 132 Tadulako: 925 Orang Meninggal Akibat Tsunami Palu

Korem 132 Tadulako menyebut 925 orang meninggal dan 65.733 rumah rusak akibat gempa Donggala dan tsunami Palu.

2 Oktober 2018 | 08.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penduduk membawa barang-barangnya melewati jalanan yang amblas akibat gempa di Kelurahan Balaroa, Palu Barat, Sulawesi Tengah, Senin, 1 Oktober 2018. Likuifaksi merupakan pencairan tanah yang disebabkan oleh gempa bumi. REUTERS/Beawiharta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Penerangan Daerah Militer atau Kapendam XIII/Merdeka Kolonel Infantri Muh. Thohir mengatakan, berdasarkan laporan Korem 132 Tadulako per 1 oktober 2018 hingga pukul 18.00, korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami Palu telah mencapai 925 orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Berdasarkan laporan Korem 132 Tadulako per 1 oktober 2018 hingga pukul 18.00 korban meninggal dunia telah mencapai 925 orang, 799 orang terluka, 152 orang tertimbun, dan 99 orang hilang,” ujar Thohir lewat keterangannya yang diterima Tempo pada Selasa, 2 Oktober 2018.

Bencana alam itu, lanjut Thohir, juga telah menyebabkan 65.733 rumah rusak. "Akibatnya sebanyak 59.450 orang kini terpaksa tinggal di 109 titik pengungsian," kata Thohir.

Berdasarkan inventarisir yang dilakukan anggota Korem 132 Tadulako, kata dia, banyak sekali infrastruktur di Kota Palu yang rusak akibat gempa dan tsunami. Diantaranya; jembatan kuning, bandara SIS Al-Jufrie yang meliputi tower ATC dan terminal penumpang. Selain itu, kerusakan total juga dialami Hotel Roa Roa, Mal Tatura, Hotel De Syah, 12 titik jalan, Rumah Sakit Anetapura, Anjungan Talise dan Stasiun TVRI.

Thohir menjelaskan, Posko Satgas Penanggulangan Bencana Gempa Sulteng melaporkan bahwa 73 jenazah korban gempa telah dimakamkan secara massal di TPU Poboya. “Sementara itu, saat ini tengah dilakukan penggeseran secara bertahap para pengungsi yang tidak tertampung di Bandara ke pelabuhan Pelni untuk dibawa ke Makasar,” ujar dia.

Gempa berkekuatan 7,4 SR mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat, 28 September 2018. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berada di 0.18 Lintang Selatan dan 119.85 Bujur Timur atau 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah. Gempa tersebut juga disertai tsunami setinggi 1,5-2 meter. Gempa ini memicu tsunami Palu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus