Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Berita Tempo Plus

Lobi Banteng Melawan Bumbung

Pilkada di puluhan daerah diperkirakan memiliki calon tunggal. Penjajakan untuk Pemilihan Umum 2024.

15 Agustus 2020 | 00.00 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, memberikan pengarahan dalam pengunguman Pilkada Serentak tahap ke-tiga, di Jakarta, 11 Agustus 2020. DPP PDIP
Perbesar
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, memberikan pengarahan dalam pengunguman Pilkada Serentak tahap ke-tiga, di Jakarta, 11 Agustus 2020. DPP PDIP

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • PDIP melobi partai lain agar pilkada di sejumlah daerah diikuti calon tunggal.

  • Sejumlah sumber menyebutkan ada kesepakatan agar PDIP ikut mengamankan kursi partai lain pada 2024.

  • Partai mengklaim calon tunggal menghindarkan luka pilkada dan lebih efisien.

MELALUI telekonferensi pada Selasa, 11 Agustus lalu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani mengumumkan 75 pasangan calon yang akan bertarung dalam pemilihan kepala daerah 2020. Didampingi ibunya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Puan merilis para calon pemimpin daerah tersebut dari Jalan Teuku Umar, Jakarta. Seusai pengumuman itu, Megawati menyatakan mereka yang diusung tak dipilih oleh dirinya, tapi oleh partai. “Semua adalah calon pemimpin yang telah dipilih oleh partai, bukan saya,” ujar Megawati.

Para pasangan itu melengkapi daftar calon sebelumnya yang diumumkan PDI Perjuangan pada Juli dan Februari lalu. Di antara sederet nama calon kepala daerah itu, sejumlah pasangan di berbagai daerah berpotensi menjadi calon tunggal. Jika tak ada calon perseorangan, mereka akan melawan kotak kosong.

Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Bambang Wuryanto mengatakan, di Jawa Tengah dan Jawa Timur, ada sejumlah daerah yang berpotensi memiliki satu pasang calon. Di Jawa Tengah saja, menurut Bambang, potensi itu muncul di sepuluh kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Kebumen, Wonosobo, Boyolali, Sragen, Grobogan, Pemalang, Kediri, Demak, Kota Semarang, dan Kota Solo. “Tapi semuanya masih bisa berubah dan menunggu pendaftaran 4-6 September,” ujar Bambang.

Di Surakarta, misalnya, Gibran Rakabuming Raka berpeluang besar melawan bumbung kosong meski belakangan muncul calon independen Bagyo Wahyono-F.X. Supardjo, yang masih menunggu verifikasi dari Komisi Pemilihan Umum Surakarta. Putra sulung Presiden Joko Widodo yang berpasangan dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Solo tiga periode, Teguh Prakosa, itu mengantongi dukungan dari semua partai kecuali Partai Keadilan Sejahtera. Gabungan partai itu memiliki 40 dari 45 kursi DPRD.

Dukungan tersebut tak lepas dari upaya lobi yang dilancarkan PDI Perjuangan. Bambang mengakui, di Jawa Tengah, partainya mendorong munculnya calon tunggal. Dia beralasan kehadiran calon tunggal lebih menguntungkan partai dan calon. Menurut dia, koalisi dengan banyak partai membuat luka-luka dalam pilkada dapat dihindari. “Musyawarah lebih bagus daripada bertempur,” ujar Ketua PDIP Jawa Tengah ini.

Bambang mengaku aktif berkomunikasi dengan pengurus partai lain di Jawa Tengah. Wakil Ketua Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat ini, misalnya, mengaku berkomunikasi dengan Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno. “Untuk urusan pilkada Jawa Tengah, saya dengan Pak Bambang suka berkomunikasi karena sama-sama pimpinan komisi,” kata Eddy.

Di Jawa Tengah, PAN berkoalisi dengan PDI Perjuangan di 19 kabupaten/kota atau 95 persen dari 21 pilkada. Eddy mengatakan calon yang didukung PAN tidak semata-mata keputusan dari pusat, tapi mempertimbangkan usul pengurus daerah. Menurut dia, selain diusulkan dari daerah, Gibran didukung PAN karena merupakan sosok milenial yang potensial. “Di Solo, basis suaranya kuat. Rekam jejak ayahnya di Solo juga bagus. Jadi pilihan ideal bagi kami mendukung Gibran,” ujar Eddy.

Menurut sejumlah petinggi partai yang mengetahui lobi-lobi itu, dukungan tersebut tak cuma-cuma. Mereka mengatakan dukungan PAN untuk kader-kader PDI Perjuangan akan diikuti pengamanan PAN pada Pemilihan Umum 2024. Suara PAN di Jawa Tengah dalam pemilihan anggota legislatif tahun lalu ambyar. Partai ini kehilangan semua kursi di provinsi itu. Padahal, pada Pemilu 2014, PAN bisa mendulang delapan kursi.

Dimintai tanggapan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan membantah kabar tersebut. “Tidak ada partai yang membantu partai lain dalam pileg. Mustahil,” kata Zulkifli melalui WhatsApp. Menurut Zulkifli, yang dapat menentukan keberhasilan dalam pemilu adalah kinerja partai itu sendiri. Adapun Bambang Wuryanto tak menampik anggapan bahwa koalisi dalam pilkada merupakan penjajakan untuk koalisi Pemilu 2024. “Yang terpenting dalam koalisi adalah rasa percaya,” ujarnya.

Di sejumlah daerah, PDI Perjuangan juga sepakat mendukung kepala daerah dari partai lain yang berpotensi pula menjadi calon tunggal. Di Kebumen, misalnya, partai banteng mengusung kader Partai Golkar, yakni Arif Sugiyanto, sebagai calon bupati. Padahal, jika dilihat dari perolehan kursi, PDI Perjuangan bisa mengusung kader sendiri. PDI Perjuangan mendapat 12 kursi, disusul Partai Kebangkitan Bangsa 9 kursi, Gerindra 7 kursi, dan Golkar 6 kursi.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Devy Ernis

Devy Ernis

Bergabung dengan Tempo sejak April 2014, kini staf redaksi di Desk Nasional majalah Tempo. Memimpin proyek edisi khusus perempuan berjudul "Momen Eureka! Perempuan Penemu" yang meraih penghargaan Piala Presiden 2019 dan bagian dari tim penulis artikel "Hanya Api Semata Api" yang memenangi Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Alumni Sastra Indonesia Universitas Padjajaran.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus