Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi anggota TNI tak melulu harus lewat jalur Taruna Akademi Militer atau Akmil. Tamatan kuliah juga memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi bagian dari TNI. Sarjana dan Diploma, baik D3, D4 dan S1 dapat mengikuti pendaftaran Perwira Prajurit Karier untuk menjadi anggota TNI.
Apa itu Perwira Prajurit Karier?
Perwira Prajurit Karier merupakan anggota TNI yang direkrut dari jenjang pendidikan sarjana dan diploma untuk mengisi karier tertentu di TNI, misalnya kedokteran umum, arsitektur, teknik sipil, dan jurnalistik atau sesuai kebutuhan yang ditentukan oleh pusat. Untuk menjadi Perwira Prajurit Karier, sarjana kudu melakukan pendaftaran. Tahun ini, pendaftaran Perwira Prajurit Karier ditutup pada Maret lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi pendaftar yang lolos seleksi, akan diberikan beberapa ujian. Adapun materi ujian rekrutmen terbuka terbagi dua yaitu Materi Rik Uji awal tingkat daerah, dan Materi Rik Uji tingkat pusat. Materi Rik Uji awal tingkat daerah terdiri dari administrasi, kesehatan, kesempatan jasmani, dan mental ideologi. Sedangkan Materi Rik Uji tingkat pusat terdiri dari administrasi kesehatan, kesamaptaan jasmani, mental ideologi, psikologi, dan akademik pantukhir pusat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah lulus seleksi, Perwira Prajurit Karier kemudian mengikuti Sekolah Perwira Prajurit Karier Tentara Nasional Indonesia atau SEPA PK TNI. Ini merupakan sekolah pembentukan perwira di Indonesia yang berasal dari perguruan tinggi negeri dan swasta tersebut. Sekolah ini membentuk para Diploma dan Sarjana untuk menjadi perwira pertama atau PAMA. Setelah lulus, Perwira Prajurit Karier akan diberikan pangkat Letnan Dua atau Letda. Letda adalah pangkat terendah dalam jenjang perwira pertama di kemiliteran Indonesia
Pendidikan Perwira Prajurit Karier dijalani dalam waktu kurang lebih tujuh bulan di Akmil, Magelang dan diteruskan sesuai dengan disiplin ilmu. Untuk matra darat, pendidikan dilanjutkan pada Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan atau Kodiklat TNI AD, matra laut di Kodiklat TNI AL di Akademi Angkatan Laut Surabaya, dan matra udara di Kodiklat TNI AU di Akademi Angkatan Udara di Yogyakarta.
Untuk wanita, mereka pendidikan pembentukannya dilaksanakan di Pusdik Kowad Lembang, Bandung Barat, baik di matra darat, laut, maupun udara. Setelah pelantikan yang dilaksanakan bersama Perwira Pria di Akmil, mereka melanjutkan pendidikan di matra masing-masing, bergabung dengan Perwira Pria.
Persyaratan umum menjadi Perwira Prajurit Karier yaitu Warga Negara Indonesia, Pria atau Wanita, bukan prajurit TNI, Polri, dan PNS. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Setia kepada NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Berijazah serendah-rendahnya D3 sesuai kebutuhan Angkatan. Maksimal berusia 26 tahun bagi yang berijazah D3, 30 tahun bagi yang berijazah S1, dan 32 tahun bagi yang berijazah S1 Profesi.
Syarat lainnya, Tidak kehilangan Hak untuk menjadi Prajurit TNI, berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Sehat jasmani, rohani serta bebas narkoba. Tinggi badan minimal pria 163 sentimeter dan wanita 157 sentimeter, dengan berat badan seimbang.
Selain itu, Perwira Prajurit Karier juga harus bersedia menjalani Ikatan Dinas Pertama (IDP) selama 10 tahun dihitung mulai saat dilantik menjadi perwira TNI. Bersedia ditugaskan di seluruh wilayah NKRI. Menyertakan Surat Keterangan Bersih Diri atau SKBD. Serta, tidak memiliki catatan kriminal yang dikeluarkan secara tertulis oleh Polri. Bagi karyawan, harus mendapat persetujuan dari instansinya dan sanggup membuat pernyataan diberhentikan dengan hormat dari pimpinan instansi yang bersangkutan bila lulus seleksi dan masuk pendidik pertama Perwira Prajurit Karier.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.