Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Porsi makanan untuk program makan bergizi gratis di PAUD cukup banyak.
Sebagian sekolah penerima paket makan bergizi gratis tidak pernah melakukan simulasi sebelumnya.
Distribusi makanan dalam makan bergizi gratis terlambat sampai di sekolah.
KEPALA Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Rasfaldi Mukhlishin, Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Sapria Hasugian terus menatap layar telepon selulernya, Senin pagi, 6 Januari 2025. Sapria tengah menunggu kabar kedatangan hidangan makan bergizi gratis (MBG) ke sekolahnya yang belum juga tiba hingga pukul 09.00 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hidangan MBG dijadwalkan akan diantarkan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pulogebang ke PAUD Rasfaldi Mukhlishin sekitar pukul 07.00. Tapi hidangan itu tak kunjung tiba hingga dua jam berselang. Ia lantas menelepon salah satu petugas SPPG Pulogebang. “Pak, apa masih lama?” tanya Sapria kepada seseorang melalui sambungan teleponnya, Senin pagi, 6 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah menutup telepon, Sapria mengatakan kepada Tempo bahwa SPPG Pulogebang atau dapur MBG Pulogebang sedang mengalami kekacauan sehingga distribusi makanan terlambat sampai di sekolah. Informasi tentang kekacauan itu diperoleh dari pihak SPPG. Tapi Sapria tak merinci kekacauan yang dimaksudkannya. “Dia (pihak SPPG Pulogebang) bilang cuma kacau,” kata Sapria. “Soalnya dapat info pukul 07.00 WIB akan datang makan bergizi gratisnya.”
Satu hari sebelumnya, pihak SPPG Pulogebang juga sudah mengumumkan jadwal distribusi hidangan MBG ke sekolah, termasuk ke PAUD Rasfaldi Mukhlishin, yaitu pada pukul 07.00 dan 10.00 WIB. Sapria gusar karena jam pelajaran murid PAUD Rasfaldi Mukhlishin akan segera berakhir. Murid PAUD biasanya pulang sekolah sekitar pukul 09.30. Sebanyak 48 murid PAUD Rasfaldi Mukhlishin sudah belajar sejak pukul 08.00.
PAUD Rasfaldi Mukhlishin berlokasi di pinggir Jalan Komarudin Ujung Krawang, Cakung, Jakarta Timur. Kelas PAUD tersebut berada di lantai dua Masjid Al Ikhlas. Memasuki jam pulang, sudah banyak orang tua murid yang berdatangan untuk menjemput anaknya. Namun hidangan makan bergizi gratis belum datang ke PAUD.
Pada pukul 09.24, mobil boks dengan tulisan SPPG Pulogebang, Jakarta Timur, baru tiba di PAUD Rasfaldi Mukhlishin. Dua petugas lantas membuka boks mobil. Ratusan menu MBG yang disajikan dalam ompreng atau tempat makan stainless steel disertai penutupnya terlihat menumpuk di dalam mobil tersebut. Ompreng itu tersusun rapi dalam sebuah rak. Satu rak terbagi menjadi lima susun. Setiap susun bisa menampung 26 ompreng.
Dua petugas SPPG Pulogebang kemudian mulai menurunkan 48 ompreng. Kedua petugas itu tidak menggunakan masker dan sarung tangan steril. Sapria mengatakan PAUD Rasfaldi Mukhlishin baru pertama kali menerima program MBG. Sebelumnya PAUD ini belum pernah mendapat simulasi makan bergizi gratis sehingga Sapria awam dengan mekanisme program pemerintahan Prabowo Subianto tersebut.
Ketua Yayasan PAUD Rasfaldi Mukhlishin, Mukhlis, lantas mempertanyakan mekanisme pengembalian ompreng kepada petugas SPPG. Petugas SPPG yang mengantar makanan, Taufik, mengatakan pihak SPPG akan kembali mengambil ompreng tersebut setelah anak makan. “Nanti kami balik lagi untuk ambil,” kata Taufik di PAUD Rasfaldi Mukhlishin.
Taufik mengatakan distribusi makanan sesungguhnya sudah dilakukan sejak pukul 08.00. Tapi ia mengantar makanan ke sejumlah sekolah, termasuk PAUD Rasfaldi Mukhlishin.
SPPG Pulogebang beralamat di Perumahan Eramas, Pulogebang, Jakarta Timur. Jarak SPPG Pulogebang ke PAUD Rasfaldi Mukhlishin sejauh 5,5 kilometer, dengan waktu tempuh sekitar 10 menit menggunakan mobil.
Meski telat, murid PAUD Rasfaldi Mukhlishin bergegas menyantap hidangan MBG tersebut. Mereka menerima nasi dengan ikan dori, telur campur wortel, tumis taoge, dan buah jeruk. Tidak ada susu dalam menu makanan itu.
Menu makan bergizi gratis di SMP Negeri 12 Semarang, Jawa Tengah, 6 januari 2025. TEMPO/Budi Purwanto
Porsi makanan buat anak-anak PAUD itu terlihat cukup banyak sehingga mereka rata-rata tidak menghabiskan makanannya. “Ibu, ini boleh dibawa pulang?” tanya salah satu murid kepada gurunya. “Iya, nanti boleh dibawa pulang,” kata seorang guru.
Ketua SPPG Pulogebang Ahmad Irfansyah mengatakan pihaknya sudah mulai menyiapkan makanan sejak pukul 00.00. Proses memasak makanan tersebut baru tuntas pukul 07.00.
SPPG Pulogebang menyiapkan 3.496 porsi makanan. Makanan itu didistribusikan ke 13 sekolah dan 7 posyandu yang ada di Kecamatan Cakung, termasuk PAUD Rasfaldi Mukhlishin. “Distribusi langsung dilakukan setelah masak,” kata Ahmad di Sekolah Dasar Negeri 06 Pulogebang, kemarin.
Ketika ditanya soal keterlambatan pengantaran makanan ke sekolah, Ahmad mengatakan distribusi dilakukan dalam rentang waktu antara pukul 07.00 dan 09.00.
Perihal gizi para murid, Ahmad mengatakan SPPG Pulogebang akan terus berkomunikasi dengan pihak sekolah supaya terus ada evaluasi. “Kami terus berkoordinasi,” ujar Ahmad.
Program MBG ini secara resmi dimulai pada Senin kemarin. Pada tahap awal ini, Badan Gizi Nasional menyediakan makanan untuk 600 ribu porsi. Penerima program tersebar di 190 titik di 26 provinsi. Alokasi anggaran MBG sebesar Rp 10 ribu per porsi.
Alokasi makanan di tahap awal lebih rendah dari target awal, yaitu sebanyak 3 juta penerima manfaat pada periode Januari-April. Secara umum, program MBG ini ditargetkan menjangkau 83 juta orang dengan rencana anggaran sebesar Rp 450 triliun, dengan asumsi harga satu porsi makanan sebesar Rp 15 ribu. Tapi pemerintahan Prabowo hanya sanggup mengalokasikan anggaran MBG sebesar Rp 71 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2025. Program MBG ini merupakan janji kampanye Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka saat pemilihan presiden 2024.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, mengatakan salah satu masalah utama implementasi program ini adalah distribusi lokasi dapur SPPG yang tidak merata. Ia mencontohkan di Jawa Barat yang memiliki 58 lokasi dapur MBG.
Sedangkan beberapa provinsi lain, seperti Bali, Gorontalo, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara, masing-masing hanya memiliki satu lokasi dapur umum. “Daerah-daerah seperti Papua Barat dan Papua Selatan yang memiliki angka stunting tinggi hanya mempunyai satu sampai dua dapur MBG,” tutur Achmad.
Ketimpangan ini akan mengakibatkan ketidakadilan akses bagi masyarakat di daerah dengan infrastruktur yang kurang berkembang. “Kesenjangan distribusi ini juga mengindikasikan pemerintah kurang mempertimbangkan kebutuhan gizi di setiap daerah secara spesifik,” ucap Achmad.
Ia mengatakan, pada tahap awal, pemerintahan Prabowo sepertinya hanya berfokus pada daerah yang siap menerima program makan bergizi gratis. Kriteria kesiapan itu antara lain ketersediaan lahan dan bangunan serta keterjangkauan program di suatu daerah. “Daerah tertinggal yang paling membutuhkan intervensi gizi malah tidak terjangkau oleh program ini,” tuturnya. ●
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo