Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Mau ke Bukit Lawang Sumatera Utara, Harus Siap Hadapi Jalan Rusak di Kuala

Bukit Lawang salah satu lokasi yang sangat digemari turis lokal dan internasional. Sayang ada daerah jalan rusak parah yang menuju ke sana dari Binjai

2 Januari 2022 | 02.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Rusaknya, sejak jalan di Jembatan Selampe, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat/Tempo-Mitra Tarigan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Binjai - Bukit Lawang salah satu lokasi yang sangat digemari turis. Di sana, para turis lokal maupun internasional bisa melihat wilayah konservasi orang utan. Namun ketika hendak ke daerah  wisata yang terletak di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, para pengendara harus siap bertemu dengan jalan rusak yang berada di Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tempo sempat menyusuri jalan rusak yang memang kondisinya sangat parah itu. Saat berkendara dari arah Bukit Lawang menuju Binjai, kerusakan jalan mulai terasa dari Jembatan Selampe, Kecamatan Kuala hingga beberapa meter sebelum Pasar Kuala.

Rusaknya, sejak jalan di Jembatan Selampe, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat/Tempo-Mitra Tarigan

Terlihat jalan di jembatan itu berlubang di sana sini. Setelah melewati jembatan pun, lubang-lubang di jalan raya itu semakin terasa. Mobil yang Tempo kendarai terpaksa berjalan hanya secepat 15 kilometer per jam karena kondisi jalan itu. Ketika melaju pun, goncangan jalan rusak sangat terasa hingga penumpang harus terombang ambing ke kiri dan ke kanan. “Jalan jelek ini membuat beberapa kali kecelakaan,” kata warga bernama Juni Ria bru Sitepu pada 30 Desember 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada beberapa kecelakaan yang sempat terjadi di kawasan Kuala itu. Menurut Juni, terkadang kecelakaan terjadi antara motor yang berusaha menghindari truk yang melaju, ada pula motor yang tergelincir karena aspal jalan yang sangat tidak rata. Kondisi ini tentunya akan semakin parah ketika hujan tiba.

Jalan raya itu semakin licin. Juni mengatakan rumah-rumah di sekitar jalan raya itu pun terendam banjir minimal setahun sekali. "Lihat saja bekas banjir di rumah saya itu," kata Juni memperlihatkan tanda bekas banjir yang setinggi 45 sentimeter itu di dinding rumahnya.

Masalah lainnya adalah debu. Jalanan yang rusak membuat debu-debu berterbangan saat kendaraan lewat. Debu-debu itu sangat pekat. “Debunya sangat bikin sesak napas,” kata salah satu warga Kuala, Raskita Perangin Angin.

Raskita tinggal di pinggir jalan tersebut. Ia mengaku sangat tersiksa atas debu tebal yang dihasilkan ketika berbagai mobil truk kendaraan lain melewati depan rumahnya.

Rusaknya, sejak jalan di Jembatan Selampe, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat/Tempo-Mitra Tarigan

Dari pantauan Tempo, jalan itu memang sangat rusak. Jarak kerusakannya bila dihitung dari mulai Jembatan Selampe diperkirakan sejauh 5 kilometer. Ada banyak sekali truk besar yang lewat membawa berbagai jenis muatan. Dalam 10 menit terakhir saja ada sekitar belasan truk yang melewati jalan rusak itu. Ada yang membawa muatan penuh kerikil, pasir, kayu, hingga sawit. Kuantitas truk-truk dengan 6 ban itu pun tinggi sekali.

Untuk mengurangi debu dari jalanan, warga melakukan urunan sosial bersama para penghuni sekitar jalan rusak tersebut. Mereka secara rutin menyiramkan air ke jalanan. Tong-tong biru besar pun terlihat di pinggir jalan setiap 5 meter untuk menampung air yang akan disiram itu. Bahkan mereka pun meminta bantuan kepada para pelintas jalan untuk  menambah biaya penyiraman itu. Terlihat ada papan bertuliskan ‘Mohon Bantuan untuk Penyiraman Jalan’ terpampang di tengah jalan.  

Rusaknya, sejak jalan di Jembatan Selampe, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat/Tempo-Mitra Tarigan

Raskita mengatakan warga setempat sempat mengusulkan perbaikan jalan dan pengaspalan ke kecamatan setempat. “Tapi tak ada jawaban hingga saat ini,” kata Raskita.

Raskita, Juni serta para pelintas jalan tentu berharap agar jalan raya di Kuala, khususnya di dekat Jembatan Selampe itu bisa segera diperbaiki. Dengan begitu, lalu lintas dari Binjai menuju kecamatan Salapian, Bahorok, atau Kutambaru hingga ekowisata Bukit Lawang pun akan semakin mudah.

Baca: Berpetualang di Bukit Lawang Amati Orangutan

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus