Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama atau Menag Nasaruddin Umar melakukan safari atau kunjungan ke tiga organisasi keagamaan pada hari ini. Ketiga organisasi tersebut adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdhatul Ulama (NU), serta Muhammadiyah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tadi dari MUI, sekarang ke PBNU, entar nanti ke PP Muhammadiyah," kata Nasarudin ketika ditemui di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta pada Selasa, 11 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nasarudin menjelaskan safarinya tersebut dimaksudkan untuk menjalin komunikasi dengan tokoh ataupun pemikir yang ada di masing-masing organisasi tersebut. Dirinya ingin mendapatkan pandangan-pandangan baru menyangkut persoalan keagamaan dari masing-masing organisasi tersebut.
"Makin banyak kepala yang berpikir, makin produktif ya kan. Tidak bisa Kementerian Agama hanya mengadakan kepalanya sendiri," ucap Nasarudin.
Terkhusus di kantor PBNU sendiri, Nasarudin mengatakan ada beberapa hal yang menjadi fokus pembahasan mereka. Yang pertama adalah pelaksanaan kurikulum cinta, metode pembelajaran yang menekankan pada pluralisme. Kemudian ada juga pembahasan tentang ekoteologi, konsep teologi yang menekankan hubungan erat antara agama dengan lingkungan. Dalam pertemuan itu dibahas juga terkait dengan nasionalisme yang berlandaskan pada agama. "Jadi jangan mempertentangkan antara agama dengan bangsa," ujarnya.
Terakhir, Nasarudin juga membahas soal kerukunan dan moderasi beragama dengan para petinggi PBNU. "Kita kan 250 tahun diajak oleh Belanda ya. Dan itu juga menciptakan suatu kohesi sosial yang sangat kuat," kata dia.
Nasarudin berharap dengan kunjungannya ini dapat menjalin hubungan kerjasama yang lebih kuat. Menurut dia, hal tersebut penting untuk dapat membantu pemerintah dalam hal pembinaan umat.
Sebelumnya, Nasarudin juga sempat menyinggung soal peluang momen lebaran serentak, termasuk bagi beberapa ormas keagamaan yang seringkali memiliki tanggal lebaran yang berbeda. Salah satunya dengan ormas Muhammadiyah. "Jadi kita kemarin itu puasanya bareng, kemudian juga nanti insya Allah lebarannya juga bareng," kata Nasaruddin dalam konferensi pers Rakor Lintas Sektoral Operasi Ketupat 2025 di Auditorium Mutiara STIK Polri, Jakarta, Senin, 10 Maret 2025.
Nasarudin sendiri memperkirakan bahwa perayaan Idulfitri 1446 Hijriah atau 2025 Masehi tersebut akan jatuh pada 31 Maret 2025. "Jadi lebaran kita itu diprediksi tanggal 31 Maret 2025," ujar dia.
M. Rizky Yusrial berkontribusi dalam penulisan artikel ini.