Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap Pelajaran Matematika akan Diberikan Sejak TK

Abdul Mu'ti mengatakan matematika perlu diajarkan secara mudah dan menyenangkan. Kemendikdasmen tengah siapkan pelatihan guru matematika.

28 Oktober 2024 | 13.55 WIB

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti saat ditemui usai acara serah terima jabatan di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024. Tempo/Martin Yogi Pardamean
Perbesar
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti saat ditemui usai acara serah terima jabatan di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024. Tempo/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, membeberkan rencana penguatan metode pelajaran matematika yang akan diberikan sejak jenjang TK dan Sekolah Dasar. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Tapi memang matematikanya bukan matematika yang serius menghitung, tapi lebih sebagai pengenalan ya, pengenalan konsep-konsep dasar matematika yang disampaikan tentu saja dengan memperhatikan tingkat intelektualitas,” kata Mu’ti kepada wartawan di acara pembukaan Pameran Bulan Bahasa dan Sastra 2024 di Kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta, pada Senin, 28 Oktober 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Mu’ti, matematika menjadi momok bagi sebagian kalangan pelajar. “Jadi ilmu ini sangat penting dan sebagian memang kita menyadari bahwa numerasi kita kan masih rendah, selain literasi kita juga masih rendah,” kata dia. 

Oleh karena itu, kata Mu'ti, matematika perlu diajarkan secara mudah dan menyenangkan. Ia juga mengatakan saat ini Kemendikdasmen tengah menyiapkan program pelatihan guru matematika.

Kendati demikian, Mu’ti mengatakan hasil dari program ini baru bisa terlihat 4 tahun setelah diselenggarakan. “Tapi mungkin yang program ini hasilnya belum bisa dilihat di 2025, karena baru akan dimulai di 2025,” kata dia. 

Sebelumnya, Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji, mengatakan pemerintah mesti meningkatkan mutu pendidikan dasar. Sebab berdasarkan skor Programme for Internarional Studenr Assesment (PISA) yang dikeluarkan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2022, Indonesia berada di urutan kedua terbawah untuk kawasan Asia Tenggara dengan skor 359 untuk membaca, 366 untuk matematika, dan 383 untuk sains. 

Berdasarkan skor tersebut, Ubaid menilai perubahan kurikulum selama 10 tahun terakhir tidak berdampak terhadap kualitas. “Ini enggak ngaruh apa-apa terhadap kualitas ini,” kata Ubaid.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus