Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Menghabiskan sisa cilandak

Sisa peluru di gudang marinir cilandak akan dimusnahkan. Tidak berbahaya bagi penduduk sekelilingnya terkecuali dalam radius 50 m sampai 200 m. (nas)

8 Desember 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

CILANDAK meledak lagi? Kali ini benar-benar disengaja. Mulai Selasa pekan ini, untuk selama 30 hari, kawasan gudang peluru Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, akan dar der dor lagi. Sekitar 6.000 peluru - sisa-sisa ledakan 29 Oktober lalu yang tak mungkin diungsikan ke luar, diledakkan di tempat. Peluru sisa itu adalah peluru dari empat gudang yang waktu musibah hanya terlempar tapi tidak meledak. Tapi tak usah khawatir. Tidak akan ada pengungsian, tidak akan ada korban. Tembok-tembok tak akan jebol, atap rumah tak akan runtuh. "Dijamin tak satu genting pun yang akan jatuh," kata Brigadir Jenderal Sugeng Subroto, kepala Staf Harian Laksusda Jaya kepada wartawan, pekan lalu. Soalnya, sebelum pemusnahan peluru tua ini dilaksanakan, sudah dilakukan percobaan beberapa kali di Lapangan Tembak Ciampea, Bogor. Dari percobaan itu diketahui, daerah bahaya hanya mencapai radius 200 m dari pusat ledakan. Untuk keperluan ini kini disiapkan 30 lubang di lapangan tembak Marinir Cilandak, di bagian sisi tebing. Tiap lubang dalamnya 1,5 m. Di bibir lubang dipasang tanggul dari karung pasir setinggi 1,5 m, setebal 1 m. Tiap lubang akan diisi dua sampai lima peluru, sesuai dengan jarak lubang dari kawasan permukiman. Untuk mengurangi bahaya ledakan tidak dilaksanakan sekaligus di 30 lubang. Tapi satu per satu, dengan jarak ledak sekitar 5 menit. Dengan demikian, diperhitungkan 6.000 peluru jenis mortir 60 dan mortir 81 serta peluru tolak-balik akan habis dalam waktu 30 hari. Peledakan peluru-peluru itu tak dilakukan sehari penuh. Tapi, hanya pukul 08.00 hingga 14.00. "Ini untuk kepentingan masyarakat umum," kata Sugeng. Maksudnya, pada jam-jam tersebut kawasan di situ agak sepi, karena banyak orang berada di kantor, dan anak-anak sedang bersekolah. Jadi, diperkirakan sehari hanya bisa dilakukan dua serial peledakan. Perhitungannya, satu seri peledakan makan waktu sekitar 2,5 jam. Lalu untuk memasang peluru di tiap lubang diperkirakan makan waktu sedikit lebih lama, sekitar 3 jam. Jadi, total dibutuhkan waktu 5,5 jam. Adapun daerah bahaya diperinci sebagai berikut. Radius 50 m dari ledakan adalah daerah paling berbahaya. Dalam radius inilah serpihan baja akan berjatuhan. Tambah 50 m lagi, dalam radius 100 m, tekanan ledakan masih punya pengaruh. Dan, pengaruh getaran ledakan masih bisa dirasakan dalam radius 200 m. Bila ada rumah berdiri pada jarak 175 m dari pusat ledakan, misalnya, masih akan bergetar kaca-kaca jendelanya, atau satu dua genting rontok. Tapi di luar radius itu, sampai dengan radius 3 km, hanya suara ledakan yang terdengar. Maka, diserukan, tak perlu ada kantor tutup, sekolah diliburkan, jalan dikosongkan. "Radius 200 meter dari pusat ledakan sama sekali masih dalam daerah Bhumi Marinir," tambah Brigadir Jenderal Sugeng. "Di luar itu aman." Sebab, semua fusa peluru sudah dicabut, hingga tak mungkin peluru-peluru itu terbang. Cara meledakkan peluru-peluru itu yakni dengan menaruh bahan peledak TNT yang bersumbu di tiap lubang. Ujung sumbu yang lain kemudian dibakar. "Jadi, membakar sumbu TNT itu dari jauh," kata Brigadir Jenderal Muntaram, Danjen Korps Marinir. Tapi ini tak berarti bahwa Bhumi Marinir Cilandak tak akan punya gudang peluru lagi. "Bukan kompleks militer kalau tak ada gudang amunisi di dekatnya," kata Muntaram pula. Jadi, peluru akan tetap ada di situ.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus