Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rumah Wartawan Dibakar
RUMAH wartawan Rote Ndao News, Dance Henuk, dibakar sekelompok orang pada Senin pekan lalu. Anak Dance, Gino Novitri Henuk, yang baru berusia sebulan, syok dan meninggal. "Rumah saya dibakar," kata Dance kepada Tempo, Rabu pekan lalu.
Sehari sebelum dibakar, rumah Dance di Desa Kuli, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, dilempari batu. Para penyerang juga mengancam membunuh Dance dan keluarganya. Penyerangan dan pembakaran diduga merupakan akibat berita soal dugaan korupsi alokasi dana desa serta dugaan korupsi pembangunan rumah transmigrasi lokal senilai Rp 3,1 miliar yang ditulis sang wartawan.
Kepala Kepolisian Resor Rote Ndao Ajun Komisaris Besar Widi Atmono mengatakan telah menurunkan tim untuk menyelidiki motif penyerangan dan pembakaran. Ketua Aliansi Jurnalis Independen Kupang, Yemris Fointuna, mengecam kekerasan itu. "Stop diskriminasi terhadap pekerja pers," katanya.
Teror pada Pencari Berita
Sejak 1996, sepuluh jurnalis meregang nyawa karena pemberitaan.
1996
Fuad Muhammad Syarifuddin, wartawan Bernas, Yogyakarta, dibunuh di Bantul.
1999
Agus Mulyawan, jurnalis Asia Press, tewas di Los Palos, Timor Timur.
2003
Ersa Siregar dari RCTI tewas setelah diculik beberapa hari di Aceh.
2005
Elyudin Telambanua, wartawan Berita Sore, meninggal di Nias, Sumatera Utara.
2006
Herliyanto, wartawan lepas, tewas di Probolinggo, Jawa Timur.
2009
Anak Agung Prabangsa dari Radar Bali tewas di Padang Bai.
2010
Muhammad Syaifullah dari Kompas ditemukan tewas di Balikpapan.
Ardiansyah, jurnalis Merauke TV, tewas di Merauke, Papua.
Ridwan Salamun (Sun TV) tewas di Tual, Maluku Tenggara. Sementara itu, Alfrets MiruÂlewan dari Tabloid PelaÂngi tewas di Pulau Kisar, Maluku Barat Daya.
Partai SRI Tak Lolos Verifikasi
KEMENTERIAN Hukum dan Hak Asasi Manusia tidak meloloskan Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) dan Partai Kemakmuran Bangsa Nusantara dari verifikasi status badan hukum. Menurut Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, dua partai itu—bersama 11 partai lain—tidak memenuhi persyaratan. "Hanya Partai Nasional Demokrat yang lolos," katanya.
Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana mengatakan verifikasi dilakukan berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik. "Syarat dalam undang-undang baru ini memang lebih berat dari aturan sebelumnya," ujarnya.
Ketua Umum Partai Kemakmuran, Yenny Wahid, mencurigai ada intervensi politik untuk menjegal partainya. Dia menuding oknum pejabat Kementerian Hukum dan HAM sengaja menghilangkan berkas persyaratan verifikasi. Adapun Wimar Witoelar, salah satu pendiri Partai SRI, mengatakan akan tetap mengusung Sri MulyaÂni Indrawati sebagai calon presiden 2014. "Kami akan menggandeng beberapa partai lain yang tidak lolos verifikasi," katanya.
Moratorium Remisi Koruptor Dipertahankan
TEKANAN Dewan Perwakilan Rakyat tak membuat Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin berubah sikap. Dalam rapat kerja di gedung DPR, Rabu pekan lalu, Amir memastikan tetap mempertahankan keputusan memperketat remisi dan pembebasan bersyarat bagi narapidana korupsi dan terorisme.
"Kalau ditanya apakah akan mencabut kebijakan itu, akan sulit," kata Amir. Menurut dia, keputusan dibuat dengan pertimbangan matang.
Dalam rapat, para anggota Komisi Hukum DPR mencecar Amir soal pelanggaran prosedur pengetatan remisi koruptor. Wakil Ketua Komisi Hukum Azis Syamsuddin menuding Amir melanggar undang-undang. Dalam rapat sebelumnya, politikus Partai Golkar ini bahkan mengusir Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana, yang berusaha menjelaskan latar belakang keputusan.
Polisi Serbu Markas OPM
KEPOLISIAN Resor Paniai, Papua, mendatangi tempat yang diduga dijadikan markas Organisasi Papua Merdeka di kawasan Pegunungan Tengah, dekat Timika. Kontak senjata terjadi dan melukai seorang anggota Brigade Mobil, yaitu Brigadir Kepala Supono. "Dia tertembak di paha kanan," kata Kepala Polres Paniai Ajun Komisaris Besar Janus Siregar, Rabu pekan lalu.
Menurut Janus, penyerbuan dilakukan setelah datang laporan soal kelompok bersenjata yang melakukan kekerasan di Paniai. Dalam penyerbuan, tidak satu pun anggota OPM tertangkap. Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional OPM Divisi II Markas Kodam Pemka IV Paniai, Leo Yeimo, mengatakan 20 orang tertembak dalam kontak senjata itu. Tidak semua korban adalah anggota OPM, kata dia, beberapa di antaranya warga sipil.
Megawati Kembali Dijagokan
MEGAWATI SoekarnoÂputri kembali dijagokan menjadi calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Dukungan diungkapkan melalui pandangan pengurus provinsi dalam Rapat Kerja Nasional I PDI Perjuangan 2011 di Bandung, pekan lalu.
Menurut Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo, dukungan membuat Megawati harus segera memberi kepastian. "Apa pun yang terjadi, Ibu Megawati sebagai kader partai harus siap: apakah tahun depan atau 2013," katanya.
Dalam pidato penutupan, Megawati sama sekali tak menyinggung dukungan pencalonan dari daerah. "Saya meminta semua kader kembali ke daerah dan betul-betul melaksanakan rekomendasi rakernas ini," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo