Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Panglima TNI: Satuan Siber TNI Merekrut Hacker-hacker

TNI merekrut sejumlah peretas dari masyarakat sipil untuk bentuk Satgas Siber.

5 Februari 2025 | 08.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (kedua kiri) didampingi Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan (kanan) berbincang dengan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto setelah pertemuannya dengan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Jenderal Liu Zhenli di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, 10 Januari 2025. Pertemuan tersebut membahas mengenai kerja sama bilateral bidang pertahanan antarkedua negara. ANTARA/Fauzan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan Satuan Siber milik TNI sudah mulai beroperasi. Unit khusus ini dibentuk untuk memperkuat TNI di dunia digital. Personelnya direkrut dari masyarakat sipil yang memiliki keahlian di bidang teknologi informasi, termasuk di antaranya para peretas atau hacker.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya sudah membentuk Satuan Siber di mana saya rekrut dari hacker-hacker dan masyarakat yang memiliki kemampuan siber," kata Agus dalam rapat bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 4 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada forum yang sama Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan Satuan Siber jumlahnya tidak terlalu banyak. Menurut dia, unit ini khusus pada keahlian alih-alih jumlah pasukan. "Teknologinya yang penting. Orang yang diperlukan sedikit," kata dia.

Menhan menegaskan posisi Satuan Siber berbeda dengan matra TNI. Sehingga tidak perlu mekanisme perekrutan layaknya calon TNI pada umumnya. "Ini bukan matra siber. Kalau matra siber nanti ada kepala staf seperti angkatan darat ada Kepala Staf Angkatan Darat. Enggak ada Kepala Staf Angkatan Siber," kata Sjafrie.

Wacana pembentukan Satuan Siber mencuat setelah Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI mengalami peretasan pada pertengahan tahun lalu. "Masuk lewat rekrutmen khusus nanti pendidikannya juga khusus, baru dia kita masukkan ke satuan siber," kata Agus saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 10 Juli 2024.

Tak lama sebelumnya, sebuah akun X dengan centang biru FalcoonFeed.oi atau @FalconFeedsio mengunggah tangkapan layar penjualan data milik Badan Intelijen Strategis. Unggahan pada Senin, 24 Juni 2024, pukul 10.39 WIB itu, menjelaskan dalam keterangan tertulisnya pembocoran data dilakukan oleh entitas yang disebut MoonzHaxor.

FalconFeeds.io menyebut kebocoran data dilakukan oleh akun peretas MoonzHaxor pada situs BreachForums. Potongan layar halaman BreachForum yang diunggah FalconFeeds.io, memperlihatkan MoonzHaxor mengunggah sampel file data ke BreachForum. Ia menawarkan menjual data lengkap milik BAIS TNI.

Savero Aristia berkontribusi dalam artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus