Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Nusa

Pemprov Jabar Bangun Rumah Bagi Warga Korban Longsor Bogor

Pemerintah berupaya keras membangun rumah baru bagi korban longsor di Sukajaya, diharapkan sebelum Ramadan tahun ini selesai.

9 Februari 2020 | 12.28 WIB

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melaksanakan Shalat Subuh Berjamaah Keliling di Masjid Besar Ash Shohih, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Minggu, 9 Februari 2020.  (Foto: Yana/Humas Jabar)
Perbesar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melaksanakan Shalat Subuh Berjamaah Keliling di Masjid Besar Ash Shohih, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Minggu, 9 Februari 2020. (Foto: Yana/Humas Jabar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO JABAR — Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) sedang berupaya membuat hunian baru bagi korban longsor di Kabupaten Bogor. “Mari kita selalu mendoakan agar Kabupaten Bogor ini dijauhkan dari bahaya dan kebencanaan,” kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, usai salat Subuh Berjamaah Keliling (Subling) di Masjid Besar Ash Shohih, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Minggu, 9 Februari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut dia, pemerintah berupaya keras membangun rumah baru bagi korban longsor di Sukajaya. Diharapkan sebelum bulan Ramadan tahun ini, rumah tersebut selesai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Emil, sapaan Gubernur Jabar, juga mengingatkan warga Jabar, khususnya di Kabupaten Bogor, untuk memilah dan memilih informasi. Sebab, saat ini banyak informasi bohong atau hoaks yang beredar, terutama soal virus Corona.

“Masalah kita hari ini adalah kita sering terpecah belah, sering marah-marah oleh berita bohong. Kita ambil contoh hari ini tentang virus Corona,” ucapnya

Emil menjelaskan, tercatat ada 36 berita bohong tentang virus Corona yang membuat warga panik dan entah siapa yang merekayasanya. Dalam setahun, ada lebih dari 5.000 hoaks, sehingga masyarakat harus selalu mengonfirmasi informasi yang beredar sebelum membagikannya.

“Bagaimana membedakan berita yang benar dan bohong? Tahan diri dulu jangan langsung di-sharing. Kalau HP-nya menerima berita yang meresahkan, cek dulu ke media-media online yang terpercaya, ada atau tidak,” katanya.

Menurut Emil, kalau kantor-kantor berita terpercaya itu memuat maka itu sahih, karena kantor itu punya integritas, tentang berita  faktual dan tidak. “Perang di masa depan bukan perang senjata yang akan berperan banyak, tapi perang berita bohong dalam memecah belah kondusivitas kita,” ujar Emil. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus