Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Penerima penghargaan Pengabdian Seumur Hidup di Bidang Pers di Hari Pers Nasional (PHPN) 2018 adalah tiga tokoh media pendiri Majalah Berita Mingguan (MBM) Tempo, Fikri Jukri dan Harjoko Trisnadi serta pendiri percetakan Kompas Gramedia sekaligus Direktur Eksekutif Serikat Grafika Pers Bernard Soedarmara. Ketiganya mendapat penghargaan itu karena tetap mengabdikan dirinya di bidang media pers meski sudah uzur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Inshaallah penghargaan akan diberikan di depan Presiden Joko Widodo pada puncak petingatan HPN 2018, 9 Februari nanti di Padang." Penanggung jawab Hari Pers Nasional 2018, Margiono menyampaikannya dalam keterangan tertulis, Rabu, 7 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca:
Peringati Hari Pers Nasional, Jokowi Bertolak ke ...
Pendiri Majalah Tempo dan Gramedia Terima Penghargaan Bidang ...
Fikri Jufri adalah wartawan senior yang mendirikan MBM Tempo bersama Goenawan Mohamad dan beberapa wartawan lain termasuk Harjoko Trisnadi. Pria kelahiran Jakarta, 25 Maret 1936 itu dikenal sebagai wartawan andal dengan kekuatan lobi, daya endus berita, serta keahliannya dalam teknik wawancara dan mendapatkan bahan ekslusif.
Fikri juga telah menerbitkan buku biografinya yang berjudul "Saya Al Jufri bukan Al Capone" pada 25 Maret tahun lalu, tepat pada perayaan ulang tahunnya yang ke-81.
Sedangkan Harjoko sudah menggeluti dunia kewartawanan sejak muda. Lelaki kelahiran Demak, 22 Juni 1930 ini pernah menjadi redaktur Majalah Star Weekly dan memimpin Majalah Djaya di era kepemimpinan Gubernur Jakarta Soemarno.
Baca juga:
Peringatan Hari Pers Nasional, Dewan Pers ...
Dewan Pers Siap Fasilitasi Pergantian Hari Pers ...
Pada 1971, Harjoko dipercaya untuk mengelola bidang perusahaan MBM Tempo yang baru berdiri bersama Fikri Jufri, Lukman Setiawan dan Goenawan Mohamad yang mengelola bidang redaksi.
Bernard Soedarmara memulai kariernya sebagai wartawan di Harian Kompas pada 1968. Ia ditugaskan mempelajari percetakan di Belanda dan Swedia. Tiga tahun kemudian berdirilah percetakan Kompas, Gramedia yang diresmikan Gubernur Ali Sadikin pada 1972. Bernard ditunjuk menjadi direktur percetakan itu di bahwa supervisi PK Oyong.
Pada 1978, Bernard ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal Serikat Grafika pers. Ayah dari tiga anak dan kakek dua cucu itu hingga sekarang masih aktif dalam dunia percetakan media. Ia masih sering hadir dalam berbagai rapat dan pertemuan bersama komunitas pers.