YANG agaknya masih lama harus ditunggu penggemar mobil adalah sistem pengintip malam yang sedang dicoba di laboratorium General Motor (GM). Pada dasarnya, pengintip ini merupakan pemanfaatan teknologi militer untuk kegunaan sehari-hari. Perangkat ini berbentuk layar televisi, dilengkapi kamera inframerah, yang mendeteksi benda berdasarkan perbedaan temperatur. Cukup dengan melihat layar seorang pengemudi dapat mendeteksi kehadiran seseorang di malam pekat dari jarak 485 m. Alat ini mendeteksi panas yang dikeluarkan si orang tadi. Ini berarti jangkauannya lima kali lipat daripada penggunaan lampu sorot biasa. Kemampuan melihat malam ini dianggap penting, karena, menurut GM, 55% korban fatal kecelakaan lalu lintas terjadi di malam hari. Padahal, hanya 28% lalu lintas yang berlangsung di waktu malam. Hal ini terjadi karena banyak pengemudi melarikan mobilnya di atas jangkauan lampu sorot yang sekitar 91 m itu. Artinya, halangan di jalan, misalnya, baru terlihat oleh si pengemudi pada saat sistem remnya tak mungkin lagi menyetop kendaraan. Persoalan yang dihadapi para pakar GM sekarang adalah besarnya ukuran perangkat yang digunakan. Terutama kameranya, yang terpaksa diletakkan di atap mobil. Maklum, kamera elektronik ini harus didinginkan hingga suhu minus 203 C. Kendati demikian, para ahli perusahaan mobil raksasa AS ini yakin, perangkat tersebut akan dapat dipasarkan pada tahun 1990-an.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini