Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah tokoh nasional yang berasal dari Jawa Timur kerap dipanggil Cak ataupun Gus. Meski keduanya adalah nama panggilan untuk laki-laki, namun dipercaya punya perbedaan makna dan status di kalangan tertentu.
Dilansir dari jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id, Cak merupakan panggilan akrab untuk laki - laki, panggilan ini berasal dari Surabaya. Cak berasal dari kata cacak sehingga panggilan Cak itu sama dengan abang, mas atau kakak laki-laki.
Panggilan cak sendiri masih sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan beberapa tokoh terkenal menggunakan imbuhan Cak di depan nama mereka, seperti Cak Imin, Cak Lontong, Cak Nun, Cak Durasim dan masih banyak lainnya. Panggilan Cak biasanya disandingkan dengan Ning yang bertujuan sebagai sapaan untuk anak perempuan.
Sedangkan panggilan Gus memiliki makna berbeda dengan Cak, menurut KBBI, Gus merupakan panggilan untuk Ulama, kyai dan orang yang dihormati.
Di beberapa daerah sejumlah orang tua memanggil anak laki-laki mereka dengan sebutan Gus yang merupakan kependekan dari kata 'bagus' yang diniatkan sebagai doa.
Mengutip dari pesantrengodigital.id, tak hanya keturunan kyai saja yang boleh dipanggil Gus biasanya santri-santri yang memiliki ilmu dan pemahaman yang lebih baik mengenai agama Islam juga kerap dipanggil Gus.
Selain diberikan pada Putra kandung sebutan Gus juga disematkan kepada menantu laki-laki kyai Meskipun tidak memiliki garis keturunan kyai. sehingga terdapat tiga singkatan Gus yaitu Gus Nasab, Gus Nasib dan Gus Nusub.
Mengutip dari laman nu.or.id, sebutan Gus juga disebut sebagai kyai Muda seorang Gus dapat diangkat menjadi seorang kyai nantinya. Pada tingkatan itu seorang Gus dapat menerimanya atau dapat menolaknya, kalau ia lebih suka dipanggil Gus maka dia tetap bergelar Gus daripada kyai, meskipun sudah naik kedudukan menjadi kepala pesantren warisan ayahnya.
MELINDA KUSUMA NINGRUM | HENDRIK KHOIRUL MUHID
Pilihan Editor: PKB Jelaskan Alasan Pertemuan Cak Imin dengan PKS Batal
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini