Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

PJ Gubernur Jawa Tengah Jemput Prabowo di Bandara Disorot Publik, ini Profil Nana Sudjana

Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mendapat sorotan karena menjemput Prabowo di Bandara Ahmad Yani, Semarang. Berikut profilnya.

24 Desember 2023 | 19.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat atau Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Polisi (Purn) Nana Sudjana  mendapat sorotan publik karena kedapatan dalam foto yang beredar luas menjemput calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto di bandara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Unggahan pertama kali dilakukan  akun X @Opposite6888. Foto Nana Sudjana menyambut Prabowo bersama tim kampanye Prabowo-Gibran di Kota Semarang do Bandara Ahmad Yani Semarang, pada Sabtum 9 Desember 2023, saat perayaan HUT Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi polemik di media sosial. 

"Memang saya menjemput Pak Prabowo Subianto, namun dalam kapasitas sebagai Menhan (Menteri Pertahanan)," kata dia kepada awak media, usai menjadi Pembina upacara Apel Siaga Operasi Lilin Candi 2023, di lapangan Pancasila, Simpanglima, Kota Semarang, Jumat, 22 Desember 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nana pun menjelaskan, jika baju yang ia kenakan saat itu warna abu-abu dan bukan warna biru muda. "Jadi penjemputan ini biasa kami lakukan kepada seluruh menteri, kepala lembaga dan para pejabat tinggi negara," katanya, lagi

Kordiv Penanganan Pelanggaran Bawaslu Jateng Achmad Husain pun belum bisa memastikan apakah ada pelanggaran dalam peristiwa penjembutan capres yang juga Menhan itu oleh Pj Gubernur Jawa Tengah. 

"Bawaslu Provinsi Jateng akan melakukan penelusuran bersama dengan Bawaslu Kota Semarang. Adanya pelanggaran atau tidak bisa diketahui setelah dilakukan berbagai proses dalam penanganan kasus tersebut," kata Husain kepada wartawan, Jumat, 22 Desember 2023.

Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana. Pemprov Jawa Tengah

Siapakah Nana Sudjana?

Nana Sudjana lahir di Cirebon, Jawa Barat pada 26 Maret 1965. merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988. Setelah lulus, Nana langsung ditugaskan di Polresta Yogyakarta selama beberapa tahun. Ia baru dipindahtugaskan pada 2001.

Saat itu, Nana dipindahtugaskan ke Polres Metro Jakarta Barat. Di sana, Nana mengabdi selama lima tahun. Pada 2006, ia dipercaya menjadi Kapolres Probolinggo sebelum dua tahun kemudian menjabat sebagai Wakapolwiltabes Surabaya. Setelah berkarir di Jawa Timur, ia pindah tugas menjadi Analis Analis Utama Tk III Badan Intelijen dan Keamanan atau Baintelkam Polri, lalu Kapolresta Surakarta pada 2010. 

Saat Nana menjabat sebagai Kapolresta Surakarta, Joko Widodo atau Jokowi yang kini menjadi Presiden RI masih duduk sebagai Wali Kota Solo. Karirnya sebagai Kapolrestabes Surakarta hanya bertahan setahun. Tahun 2011 ia menjabat sebagai Dirintelkam Polda Jawa Tengah, Analis Utama Tk I Baintelkam Polri pada 2012, Analis Kebijakan Madya Bidang Ekonomi Baintelkam Polri pada 2013, dan Dirintelkam Polda Jawa Timur pada 2014. 

Setelahnya, Karier Nana melesat cepat. Ia ditunjuk sebagai Wakapolda Jambi pada 2015, lalu Wakapolda Jawa Barat pada 2016, dan tak lama dirotasi sebagai Direktur Politik Baintelkam Polri. Tiga tahun setelahnya tepatnya April 2019, Nana diangkat menjadi Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tak sampai setahun, yakni Januari 2020, dia kembali ditempatkan di Ibu Kota untuk menjabat Kapolda Metro Jaya. Belum setahun menjabat, Nana dicopot dari jabatan Kapolda Metro Jaya pada 16 November 2020. Pencopotan itu disebut-sebut karena Nana lalai dalam penegakkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di wilayah yang ditanganinya. 

Nana pun dimutasi menjadi Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kapolri. Saat itu, ia menggantikan Gatot Eddy Pramono yang diangkat menjadi Wakapolri. Nama Nana sempat digadang-gadang menjadi calon Kapolri pengganti Idham Azis yang pensiun awal Januari 2021. 

Pada Februari 2021, dia ditunjuk menjadi Kapolda Sulawesi Utara. Delapan bulan setelahnya yakni Oktober 2021, Nana dirotasi sebagai Kapolda Sulawesi Selatan. Ini merupakan jabatan terakhir Nana sebelum diangkat sebagai Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI per 5 April 2023.

Harta Kekayaan

Setiap pejabat publik, wajib melaporkan harta kekayaannya ke KPK melalui mekanisme Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN). Menurut LHKPN, Nana pertama kali menyampaikan laporan jumlah hartanya ketika menjadi Kepala Kepolisian Resor atau Kapolres Probolinggo, Jawa Timur. Total kekayaannya saat itu sebesar Rp885,3 juta (Rp885.308.755) per 5 Oktober 2007. 

Terakhir, laporan LHKPN Pj Gubernur Jawa Tengah itu saat menjabat Kapolda Sulawesi Utara pada 2021 menunjukkan harta kekayaan Nana sebesar Rp5,2 miliar. 

ANANDA RIDHO SULISTYA  | ANDIKA DWI | M. JULNIS FIRMANSYAH |  IMAM RIYADI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus