Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Mardiono, menyampaikan rasa duka mendalam atas wafatnya Hamzah Haz, Wakil Presiden RI ke-9 pada Rabu, 24 Juli 2024. Mardiono mengenang Hamzah sebagai sosok yang berkontribusi besar dalam perjuangan bangsa dan kesejahteraan umat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Beliau (Hamzah Haz) dijuluki sebagai kamus APBN berjalan. Jadi selama masa karier perjuangan politik beliau selalu memiliki perhatian terhadap bagaimana membangun kesehatan umat,” kata Mardiono usai melayat di rumah duka di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Rabu, 24 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Mardiono, Hamzah Haz selalu konsisten mengabdikan dirinya kepada bangsa dan negara. Hamzah juga dikenal sebagai politikus yang merakyat. “Beliau gigih memperjuangkan agar APBN selalu terfokus pada kesejahteraan rakyat," kata Mardiono.
Selama Hamzah Haz menjadi Wakil Presiden RI dari 2001 hingga 2004, Mardiono mengatakan beliau memiliki visi yang jelas untuk membangun negara. "Pak Hamzah adalah kombinasi politisi dan profesional. Beliau legenda bagi PPP," kata Mardiono.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini menyerukan kepada seluruh kader PPP di Indonesia untuk menggelar salat gaib dan tahlil sebagai bentuk penghormatan. "Semoga almarhum husnul khotimah dan ditempatkan di sisi Allah SWT," katanya.
Jenazah Hamzah Haz disemayamkan di rumah duka di kawasan Matraman, Jakarta Pusat, dan akan dimakamkan sesuai protokol kenegaraan. Pemakaman akan dipimpin oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto. “Sudah menjadi perotokol dari pemakaman pejabat negara dan mantan pejabat negara,” kata Mardiono.
Pilihan Editor: Profil Hamzah Haz, Wapres ke-9 RI yang Wafat di Usia 84 Tahun