Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur dan bersama TNI akan membentuk tim investigasi bersama TNI-Polri untuk memproses kasus penyerangan rumah dinas Kepala Polda NTT Inspektur Jenderal Johni Asadoma dan sejumlah pos polisi oleh puluhan orang tidak dikenal di Kupang pada Rabu tengah malam, 19 April 2023. Penyerangan diduga dilakukan oleh anggota TNI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hal ini disampaikan Johni Asadoma setelah menggelar rapat bersama dengan Danrem 161/Wira Sakti Brigadir Jenderal TNI Febriel Buyung Sikumbang, Kasrem 161/Wira Sakti Kolonel Simon Petrus Kamlasi, Perwakilan Lantamal VII, Perwakilan Lanud El Tari, Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh, dan Kapolresta Kupang Kota Komisaris Besar Pol Rishian Krisna pada Kamis, 20 April 2023, di Mapolda NTT.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Hasil investigasi tersebut diserahkan kepada masing-masing satuan. Masing-masing satuan yang akan melakukan penindakan, proses hukum, terhadap anggotanya yang terlibat,” kata Johni dalam konferensi pers, Kamis, 20 April 2023.
Adapun pos-pos PAM yang rusak dalam kerusuhan akan dibangun kembali secara bersama-sama TNI-Polri, termasuk penjagaannya. Johni mengatakan TNI-Polri juga akan melakukan patroli gabungan untuk menjaga ketertiban dan memberikan rasa aman terhadap warga.
“Kita akan melakukan imbauan kepada seluruh anggota untuk menahan diri, tidak melakukan tindakan provokatif, tidak terpancing hasutan-hasutan tidak melakukan tindakan anarkis,” tutur Johni.
Ia mengatakan TNI-Polri akan memproses hukum pihak panitia penyelenggara pertandingan futsal di Gelanggang Olahraga Oepoi, Kupang, pada Rabu malam, karena tidak memiliki izin menyelenggarakan kejuaraan itu. Diketahui kerusuhan dipicu dari pemukulan saat pertandingan futsal tersebut.
Sebelumnya, keributan pecah di tribun penonton pertandingan final futsal antara tim futsal Polda NTT melawan tim futsal P dan K Kabupaten Timor Tengah Selatan di GOR Oepoi.
Kemudian ada seorang anggota Polda yang terjatuh dan terjadi perselisihan antara anggota Polri dengan polisi militer TNI (POM). Kericuhan pun terjadi. Namun masalah ini selesai setelah pertandingan minta dihentikan oleh POM TNI karena tidak kondusif. Akan tetapi, video kerusuhan yang viral di media sosial membuat emosi anggota TNI lain tersulut.
Saling kejar-kejaran pun terjadi hingga jalan. Beberapa orang mengalami luka-luka hingga pos polisi di Kuanino diserang oleh orang tidak dikenal. Mobil dan motor ikut dibakar. Bahkan, masa juga melempari rumah dibas Kapolda NTT dan merusak fasilitas kepolisian lainnya.