Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta- Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas praperadilan Setya Novanto dalam kasus korupsi e-KTP disambut gembira kader Partai Golkar. Wakil Bendahara Umum Bidang Kajian Ideologi dan Kebijakkan Publik Partai Golkar, Erwin Ricardo Silalahi mengatakan putusan pengadilan yang membatalkan status tersangka Setya Novanto merupakan momen penting bagi Golkar untuk bangkit lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Momen ini menurut Erwin sangat tepat untuk berkonsolidasi agar bisa mengembalikan elektabilitas partai yang sempat anjlok. "Tentu dengan menggerakkan seluruh jaringan dan infrastruktur partai sampai ke tingkat akar rumput," kata Erwin di Kantor DPP Partai Golkar pada Sabtu, 30 September 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Setya Novanto sebelumnya menjadi tersangka dalam kasus korupsi e-KTP. Setya Novanto kemudian mengajukan praperadilan atas Komisi Pemberantasan Korupsi yang menetapkannya sebagai tersangka. Dalam sidang praperadilan, hakim tunggal Cepi Iskandar memenangkan Setya Novanto.
Erwin yakin, dengan kemenangan Setya Novanto tersebut elektabilitas Partai Golkar akan meningkat lagi. Meski ia menolak anggapan yang menyebut elektabilitas Golkar anjlok gara-gara Setya Novanto terjerat kasus mega korupsi e-KTP.
Ia menilai bahwa tingkat elektabilitas partai adalah tanggung jawab seluruh kader partai baik di eksekutif, legislatif, pusat, daerah hingga tingkat basis. Karena itu, penting menurut Erwin untuk melakukan konsolidasi partai hingga ke tingkat akar rumput. "Penting mendorong program-program yang memiliki dimensi kerakyatan dan partisipasi di masyarakat," kata dia.