Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Prabowo Banggakan Sistem Meritrokasi di Unhan: Kebiasaan Kita Lihat Anak atau Ponakan Siapa

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bangga dengan sistem meritokrasi yang menurutnya tumbuh di Unhan.

12 Februari 2024 | 14.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat melepas keberangkatan bantuan kemanusian ke Palestina di Dermaga Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta, Kamis, 18 Januari 2024. Bantuan untuk rakyat Palestina di Gaza itu berupa bahan makanan, selimut, pakaian, perlengkapan bayi, pakaian wanita, susu, tenda lapangan, perlengkapan kebersihan, air mineral, dan perlengkapan ibadah yang dikirim menggunakan kapal bantu Rumah Sakit KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat- 992. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Saat berpidato di hadapan para wisudawan Universitas Pertahanan, Jakarta, Senin, 12 Februari 2024, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengklaim bangga sistem meritokrasi berhasil tumbuh di kampus itu. Menurut dia, kebiasaan bangsa ini adalah adalah mengandalkan koneksi atau berdasarkan kerabat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prabowo bercerita Unhan mendirikan empat fakultas baru di bidang science, technology, engineering, and mathematics (STEM) pada 2020. Menurut dia, kebijakan ini memperlihatkan hasilnya pada hari kelulusan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ini adalah prestasi para staf Kemhan, dirjen-dirjen saya, sekjen, wamen, rektor, dan seluruh jajaran Unhan," kata Prabowo, dipantau dari kanal YouTube Kemhan RI, Senin, 12 Februari 2024.

Menteri Pertahanan itu mengatakan prestasi ini tak lepas dari peran Rektor Unhan periode sebelumnya. Sosok itu adalah Amarulla Okavian yang kini menjabat Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN. Menurut Prabowo, dia menyetujui Amarulla menjadi Wakil Kepala BRIN karena prestasinya.

"Begitu diminta, saya langsung setujui, karena memang saya ingin memberi penghargaan," ucap Prabowo.

Calon presiden nomor urut satu itu mengatakan negara harus menghormati dan memprioritaskan mereka yang berpestasi. "Kita harus menuju ke arah merit sistem. semua adalah prestasi, pengabdian pengorbanan. Ini tradisi yang harus kita langgengkan," ujar dia.

Menurut Prabowo, kebiasaan masyarakat Indonesia justru menugaskan orang berdasarkan kedekatan atau kerabat. "Kebiasaan kita nanti koneksi koncoisme dan sebagainya, kamu anaknya siapa, kamu ponakannya siapa dan sebagainya," kata calon presiden pasangan Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu.

Bekas Danjen Kopass itu mengaju bangga tradisi meritokratik diklaim tumbuh di Unhan. Dia mengatakan ada mahasiswa yang berasal dari keluarga petani, pekerja pelabuhan, hingga penjual bakso di pasar. "Saya minta tradisi ini dipertahankan sekeras-kerasnya," kata dia.

Unhan hari ini meluluskan 556 mahasiswa S1 dan S2. Mereka adalah 75 orang dari S1 dari Fakultas Kedokteran Militer, 57 orang program S2 dari Fakultas Sains Teknologi Pertahanan, 82 orang dari program S2 Fakultas Keamanan Nasional, 69 orang dari program S2 Fakulatas Managemen Pertahanan, dan 273 orang dari program S2 Fakultas Strategi Pertahanan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus