Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Prabowo Belum Buka Kesempatan Negara Lain Pelajari Makan Bergizi Gratis

Prabowo mengklaim, program Makan Bergizi Gratis untuk memberikan makan ibu hamil adalah salah satu hal yang ingin dipelajari negara lain.

23 April 2025 | 14.32 WIB

Petugas membagikan paket Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil dan menyusui serta balita non Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Posyandu Mawar Merah di Palembang, Sumatera Selatan, 15 April 2025. Antara/Nova Wahyudi
Perbesar
Petugas membagikan paket Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil dan menyusui serta balita non Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Posyandu Mawar Merah di Palembang, Sumatera Selatan, 15 April 2025. Antara/Nova Wahyudi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengklaim sejumlah negara ingin mempelajari pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia. Namun, pemerintah belum membuka kesempatan mereka untuk belajar MBG. Kepala Negara ingin MBG berjalan selama setahun dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Saya dapat surat dari pimpinan negara lain, ke Indonesia mau belajar tentang makan bergizi. Saya katakan kami belum, nanti akhir tahun baru kami selesai semua," kata dia saat memberikan sambutan Program Gerakan Indonesia Menanam di Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu, 23 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prabowo mengklaim, program Makan Bergizi Gratis untuk memberikan makan ibu hamil adalah salah satu hal yang ingin dipelajari negara lain. Sebab, memberi makan ibu hamil merupakan satu-satunya program di dunia. "Di mana ada program ibu hamil, tiap hari makan diantar ke rumahnya," kata dia.

Dalam pemberian makan ibu hamil itu, semua potensi sumber daya dikerahkan. Ibu hamil itu diberi pendamping. Bahkan makan bergizi diantar langsung kepasa ibu hamil. Meski begitu, Prabowo pun mengatakan, tidak memaksa masyarakat menerima program ini. 

Prabowo Subianto sebelumnya juga mengklaim sejumlah pemimpin dunia ingin mempelajari pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah sudah dimulai sejak 6 Januari 2025.

“Saya terima surat-surat dari pimpinan-pimpinan dunia. Mereka ingin belajar MBG, padahal kita baru mulai karena kita paling serius usaha,” kata Prabowo saat membuka Sidang Kabinet Paripurna bersama dengan jajaran Menteri serta Wakil Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 21 Maret 2025.

Peneliti dari Indonesia Corruption Watch (ICW) Dewi Anggraeni sebelumnya menyarankan pemerintah untuk menghentikan program Makan Bergizi Gratis karena pelaksanaannya kerap bermasalah.

Polemik yang terjadi antara mitra dapur umum dan yayasan mitra Badan Gizi Nasional (BGN) di Kalibata, telah menambah panjang daftar persoalan proyek pemerintahan Presiden Prabowo Subianto itu.

"Ketimbang semakin kisruh ke depannya, lebih baik dihentikan dari saat ini," kata Dewi saat dihubungi, Jumat, 18 April 2025.

Adapun dapur umum milik Ira Mesra yang menjadi mitra yayasan BGN, terpaksa menghentikan operasional sejak masa libur Lebaran 2025 lantaran mengalami kerugian hingga mencapai Rp 975,3 juta.

Kuasa hukum Ira, Danna Harly Putra, mengatakan kerugian dapur umum milik kliennya itu disebabkan karena biaya bahan baku dan operasional oleh Yayasan Berkat Media Nusantara (MBN) yang menjadi mitra BGN belum dibayar.

Kepala BGN Dadan Hindayana pada Rabu, 16 April lalu, pun memanggil kedua belah pihak untuk melakukan mediasi dan mengetahui lebih lanjut ihwal persoalan yang terjadi.

Setelah mediasi, Dadan mengaku baru mengetahui jika yayasan dan mitra dapur yang bermitra dengan BGN bukan satu kesatuan sebagaimana mitra BGN pada umumnya.

"Tetapi, mitra dapur sudah mulai beroperasi lagi. Sudah ditransfer anggarannya untuk 10 hari ke depan," kata Dadan.

Kendati begitu, ia mengatakan, polemik antara yayasan MBN dan dapur umum Ira Mesra tidak ada kelindannya dengan BGN. Dadan menyebut persoalan itu menjadi urusan internal kedua pihak.

Andi Adam Fathurrahman berkontriibusi dalam tulisan ini

Pilihan Editor: Mengapa Proyek Makan Bergizi Gratis Kisruh Melulu

Hendrik Yaputra

Bergabung dengan Tempo pada 2023. Lulusan Universitas Negeri Jakarta ini banyak meliput isu pendidikan dan konflik agraria.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus