Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Prabowo Larang Menteri dan Eselon I Naik Mobil Impor Mulai Pekan Depan

Apa alasan prabowo melarang menteri gunakan mobil impor?

28 Oktober 2024 | 13.53 WIB

Presiden ke-7 RI Joko Widodo menyapa warga dari sunroof Pindad Maung Garuda saat melintas menuju Lanud Halim Perdanakusuma dari kompleks Istana Merdeka di Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024. Jokowi bertolak pulang menuju Solo, Jawa Tengah, usai Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024-2029. ANTARA/Aprillio Akbar
material-symbols:fullscreenPerbesar
Presiden ke-7 RI Joko Widodo menyapa warga dari sunroof Pindad Maung Garuda saat melintas menuju Lanud Halim Perdanakusuma dari kompleks Istana Merdeka di Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024. Jokowi bertolak pulang menuju Solo, Jawa Tengah, usai Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024-2029. ANTARA/Aprillio Akbar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, YOGYAKARTA – Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menyatakan, Presiden Prabowo melarang menteri kabinetnya menggunakan mobil mewah impor. Dia menyebut pada pekan depan para menteri harus menggunakan mobil buatan dalam negeri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Saya dan teman-teman di Kabinet Merah Putih lainnya sudah tidak akan pakai mobil Toyota Alphard tapi pakai mobilnya Maung itu. Ini karena Pak Prabowo sudah bilang minggu depan tidak ada lagi barang impor untuk mobil eselon I sampai menteri, ini sangat luar biasa," kata Anggito Abimanyu saat memberikan sambutan pada acara Dies Natalis ke-15 & Lustrum III Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin, 28 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menyebut, Presiden Prabowo Subianto meminta pejabat menggunakan mobil buatan anak bangsa. Tidak hanya para menteri, pejabat eselon I dalam Kabinet Merah Putih akan dilarang menggunakan mobil mewah buatan luar negeri.

Alasan untuk memakai mobil tersebut, kata dia, karena Prabowo mendorong kemandirian industri nasional di bidang otomotif. Hal ini sebagai upaya maksimal dalam mewujudkan pengembangan kendaraan taktis militer dan kendaraan sipil secara utuh, mulai dari desain konsep sampai produksi massal.

Ia menambahkan, PT Pindad  saat ini telah merancang mobil dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hingga 70 persen. Ini dikembangkan oleh Profesor Sigit Santosa dari ITB (Institut Teknologi Bandung). Ia adalah Direktur Teknologi dan Pengembangan Pindad. 

“Dia merancang mobil Indonesia 70 persen  itu dari produk dalam negeri," kata dia.

Sayangnya,  Anggito tidak menyebutkan jenis mobil Maung mana yang akan menteri dan eselon I gunakan. Namun, penggunakan mobil buatan anak bangsalah yang akan digunakan sebagai kendaraan para menteri Kabinet Merah Putih.

Prabowo Subianto sudah memberi contoh soal penggunaan mobil Natan Pindad Bandung.  Beberapa kali, Presiden Prabowo menggunakan Pindad MV3 Garuda Limousine, yakni pada kegiatan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada pelantikan 20 Oktober 2024 lalu. Dan saat kegiatan semi militer di Magelang pada 25-27 Oktober 2024 yang lalu.

Untuk saat ini, mobil penumpang yang telah diproduksi PT Pindad adalah MV3 atau Maung. Maung saat ini memiliki 3 pilihan, yakni Maung Tangguh, Maung Jelajah, dan Maung Komando.

Maung Tangguh didesain tanpa memiliki pintu baik pengendara maupun penumpang. Sedangkan untuk MV3 - Maung Komando dilengkapi dengan atap Hard Top, dan MV3 - Maung Jelajah dilengkapi dengan atap Soft Top.

Sedangkan MV3 Garuda Limousine yang dikembangkan khusus untuk mobil kepresidenan. Mobil ini sudah antipeluru dan bisa dikendarai hingga kecepatan 100 kilometer per jam.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus