Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Pramono Anung Prediksi Jakarta Krisis Air Bersih 5 Tahun Lagi

Pramono Anung menyatakan perlu ada terobosan pembuatan waduk baru untuk menyelesaikan persoalan air bersih di Jakarta

24 September 2024 | 08.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (kiri) dan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno (kanan) menunjukan nomor urutnya saat rapat pleno pengundian dan penetapan nomor urut Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di KPUD Jakarta, Senin, 23 September 2024. Pasangan Ridwan Kamil dan Suswono mendapatkan nomor urut satu, pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana mendapatkan nomor urut dua, serta pasangan Pramono Anung-Rano Karno mendapatkan nomor urut tiga pada Pilkada 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, menilai permasalahan ketersediaan air bersih harus menjadi persoalan yang secepat mungkin dicarikan solusinya di Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jika tidak segera ditemukan solusinya, Pramono memprediksi Jakarta bakal mempunyai masalah serius soal air bersih pada lima hingga sepuluh tahun mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Maka mau tidak mau, suka tidak suka, harus ada terobosan waduk baru untuk menyelesaikan persoalan air bersih di Jakarta," kata Pramono, dalam agenda diskusi di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin, 23 September 2024.

Sebagai calon gubernur Jakarta, Pramono mengaku membawa persoalan air bersih ini untuk dibahas dalam program kerjanya jika terpilih sebagai gubernur. Dia berpasangan dengan Rano Karno yang juga punya pengalaman memimpin Banten pada 2015-2017.

Menurut Pramono, pemerintah memang sudah membangun dua waduk di atas sungai Cimahi dan Ciawi. Kemudian perbaikan terhadap13 aliran sungai yang mengalir ke Jakarta. Dua hal ini diklaimnya membawa dampak terhadap berkurangnya bencana banjir.

Namun begitu, kata Pramono, program perbaikan waduk dan aliran sungai yang mengalir ke Jakarta, belum secara maksimal menyelesaikan permasalahan ihwal ketersediaan air bersih.

Pramono melihat masih banyak masyarakat yang menggunakan air tanah. Bahkan aktivitas pengeboran untuk mendapatkan air tanah ini disebut Pramono, harus segera dibatasi demi mengurangi risiko dampak jangka panjang Jakarta tenggelam di kemudian hari.

"Memang program perbaikan waduk dan aliran sungai, mengurangi atau menurunkan jumlah kejadian bencana banjir. Tapi hal ini belum menyelesaikan persoalan air bersih. Hal ini yang harus kita carikan solusinya," ujar Pramono.

Pramono menilai, persoalan air bersih sebagai suatu hal yang serius untuk diperbincangkan. Namun begitu, dia tidak secara gamblang merincikan program yang ditawarkannya sebagai calon gubernur Jakarta terkait persoalan ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus