Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Keputusan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim mengizinkan sekolah tatap muka di zona kuning menuai kritik.
Di sejumlah daerah, banyak murid tak bisa mengakses pembelajaran jarak jauh.
Jumlah calon mahasiswa baru di sejumlah kampus mengalami penurunan.
MEMIMPIN rapat online bertema “Pembukaan Pembelajaran Tatap Muka di Zona Kuning” pada Senin siang, 3 Agustus lalu, Nadiem Makarim memaparkan berbagai permasalahan yang muncul akibat pembelajaran jarak jauh. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyoroti beban yang harus ditanggung para murid, seperti pembelian kuota Internet.
Deputi Koordinasi Bidang Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Agus Sartono, yang hadir dalam pertemuan itu, bercerita bahwa Nadiem juga menyebutkan belum ada kurikulum yang disesuaikan dengan kondisi pandemi. “Dalam kondisi tidak normal, tapi pembelajarannya seperti sebelum pandemi,” kata Agus saat dihubungi Tempo pada Selasa, 4 Agustus lalu.
Rapat selama dua jam itu juga dihadiri Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, serta Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo. Menurut Agus, Nadiem Makarim juga menyampaikan banyaknya kritik setelah dia mengeluarkan surat edaran tanggal 17 Maret, sekitar dua pekan setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus positif corona pertama. Isinya soal proses pembelajaran dilakukan dari rumah.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo