Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi pengusung Ganjar Pranowo saat ini dikabarkan mulai mengerucutkan nama kandidat cawapres Ganjar. Dilansir dari koran.tempo.co, kandidat tersebut dibahas saat rapat koalisi yang dihadiri pimpinan empat partai, yaitu PDIP, Hanura, Perindo, dan PPP. Dalam rapat itu, pimpinan partai membahas lima kandidat, yaitu Mahfud Md., Khofifah Indar Parawansa, Sandiaga Salahuddin Uno, Ridwan Kamil, dan Andika Perkasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Dari lima nama tersebut, yang menguat namanya di masyarakat hanya tiga, yaitu Mahfud MD, Khofifah, dan Sandiaga,” ujar Eriko Sotarduga, Ketua DPP PDIP. Eriko enggan mengungkap siapa di antara ketiga nama tersebut yang punya kans paling besar menjadi cawapres Ganjar. Keputusan final akan menunggu keputusan Megawati dan akan melibatkan Presiden Joko Widodo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lebih lanjut, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy memberi sinyal cawapres Ganjar Pranowo yang akan mendampingi Ganjar memiliki sejumlah kriteria.
“Kami meyakini tokoh yang akan mendampingi mas Ganjar adalah figur relijius yang integritasnya sebagai pejabat publik sudah terentang lintas dekade. Selain itu, pengalamannya yang lengkap berada di seluruh kamar trias politika, serta rekam jejak kebersihannya yang tanpa kompromi, akan sangat membantu mas Ganjar untuk mewujudkan Indonesia hebat pada saatnya," kata Romy dalam keterangan tertulisnya. Romy pun memastikan pengumuman cawapres itu dilakukan pada 18 Oktober 2023.
Berikut profil singkat kandidat kuat cawapres Ganjar
1. Mahfud MD
Prof. Dr, Mohammad Mahfud M,D., S.H., S.U. atau yang kerap disapa Mahfud MD adalah pria kelahiran Sampang, Madura, Jawa Timur. Ia lahir pada 13 Mei 1957. Ia lebih dikenal sebagai politikus cum dosen. Ia merupakan lulusan Sarjana Hukum Atur Negara, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) dan Sarjana Sastra Arab, Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia juga melanjutkan pendidikan di Magister Pengetahuan Politik, UGM dan Doktor Pengetahuan Hukum Atur Negara di universitas yang sama. Setelah itu, ia meraih gelar Profesor Hukum Atur Negara di UII.
Mengawali kariernya sebagai dosen, pada 1999 ia baru terjun ke dunia politik. Pada tahun itu, Mahfud MD dipilih sebagai Plt. Staf Pakar dan Deputi Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia (HAM) selama satu tahun. Lalu, ia langsung menjabat sebagai Menteri Pertahanan Indonesia pada 2000-2001 yang selanjutnya memegang jabatan Menteri Kehakiman pada 2001. Setelah itu, pada 2002, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sampai 2005. Teranyar, Mahfud MD menjabat sebagai Menteri Politik, Hukum ,dan Keamanan atau Menkopolhukam periode 2019-2024.
2. Sandiaga Uno
Sandiaga Salahuddin Uno atau yang dikenal sebagai Sandiaga Uno lahir di Riau pada 28 Juni 1969. Sebelum berkarir di dunia politik, Ia sempat menduduki jabatan direksi sejumlah perusahaan bergengsi, yaitu Summa Group, Seapower Asia Investment Limited, MP Holding Limited Group, hingga PT Saratoga Investama Sedaya.
Di dunia politik, Sandiaga Uno mulai dikenal publik setelah dirinya didapuk menjadi juru bicara Gerindra oleh Prabowo Subianto pada 2015. Ia sempat menjadi wakil gubernur DKI Jakarta 2017-2022 mendampingi Anies Baswedan. Kemudian sempat menjadi cawapres Prabowo saat Pilpres 2019. Pada 14 Juni 2023, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu resmi berlabuh ke PPP setelah hengkang dari Partai Gerindra.
3. Khofifah Indar Parawansa
Dilansir dari publikasi eprints.umm.ac.id, Khofifah Indar Parawansa lahir di Surabaya pada 19 Mei 1965. Kecintaannya pada dunia politik dimulai ketika mengambil dua gelar sarjana sekaligus, yaitu dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (UNAIR) serta jurusan Ilmu Komunikasi dan Dakwah Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Surabaya.
Ia mengawali kariernya sebagai kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat berusia 27 tahun dan terpilih menjadi anggota DPR RI untuk masa jabatan 1992-1997. Pada pemilu pertama pasca Reformasi, ia hengkang dari PPP dan berlabuh ke PKB. Pada masa Gusdur, ia diangkat menjadi wakil rakyat dari lembaga legislatif. Pada masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri, ia tidak ditunjuk untuk membantu presiden dalam kabinet Gotong Royong 2001-2004. Namun, Khofifah aktif dalam kegiatan sosial dan berhasil menjadi Ketua Umum (Ketum) Pengurus Pusat (PP) sayap perempuan (Muslimat) NU (2002-2005). Khofifah kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur
4. Andika Perkasa
Andika Perkasa lahir di Bandung, Jawa Barat pada 21 Desember 1964. Ia merupakan lulusan Akademi Militer alias Akmil pada 1987. Saat itu, ia baru berusia 23 tahun. Setelah lulus, ia berkarier dan terus bergelut di dunia kemiliteran. Posisi pertamanya adalah sebagai Perwira Pertama Infanteri Kopassus Grup 2 selama 12 tahun.
Nama Andika Perkasa dikenal oleh publik ketika ia menduduki posisi sebagai Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat pada November 2013. Saat itu, Andika mengalami kenaikan pangkat menjadi Perwira Tinggi Bintang Satu. Pada akhir 2018, Andika Perkasa dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dan diangkat menjadi Panglima TNI pada 2021 dan memutuskan pensiun pada 21 Desember 2022. Ia dikabarkan menjadi salah satu kandidat cawapres Ganjar pada Pilpres 2024 mendatang.
ANANDA RIDHO SULISTYA | RACHEL FARAHDIBA REGAR | MELYNDA DWI PUSPITA | ACHMAD HANIF IMADUDDIN | IMA DINI SHARIFA | KORAN TEMPO
Pilihan Editor: Sinyal Mahfud MD Jadi Bakal Cawapres Ganjar Pranowo