Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Profil Maruli Simanjuntak, Perwira yang Digendong Prabowo Usai Jadi Juara Judo

Presiden Prabowo mengatakan pernah menggendong Maruli Simanjuntak saat meraih gelar juara Judo tingkat Asia Tenggara. Ini profilnya.

26 Oktober 2024 | 08.00 WIB

KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memberikan keterangan soal ledakan Gudmurah Kodam Jaya Ciangsana, di Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu, 31 Maret 2024. Maruli menegaskan, keberadaan gudang amunisi tersebut sangat layak lantaran bangunannya baru dibuat ulang tahun 2000. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memberikan keterangan soal ledakan Gudmurah Kodam Jaya Ciangsana, di Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu, 31 Maret 2024. Maruli menegaskan, keberadaan gudang amunisi tersebut sangat layak lantaran bangunannya baru dibuat ulang tahun 2000. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengenang sosok Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak saat meraih gelar juara judo tingkat Asia Tenggara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Beliau bintang empat dan juara Judo Asia Tenggara. Satu-satunya perwira yang digendong oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto," katanya saat berpidato dalam agenda santap malam di Rumah Makan Husein Akademi Militer atau Akmil Magelang, Jumat, 25 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pernyataan Prabowo ini disambut tepuk tangan para anggota Kabinet Merah Putih dan para Taruna Akmil yang hadir.

Sebelumnya, Prabowo merasa beruntung atas peran para lulusan terbaik akademi militer dari matra TNI dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang kini memperkuat formasi Kabinet Merah Putih.

"Di kabinet saya terdiri juga dari beberapa alumni dan saya bersyukur, saya beruntung, saya mendapat alumni yang terbaik yang masuk kabinet saya," kata Prabowo.

Salah satu alumni yang disebut Prabowo adalah Maruli. Adapun peristiwa Maruli digendong Prabowo itu terjadi usai ia berhasil memenangkan kejuaraan judo se-Asia Tenggara pada 1995. Ketika itu, Prabowo menduduki jabatan sebagai Wakil Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Profil Maruli Simanjuntak

Dilansir dari Antara, Maruli Simanjuntak lahir di Bandung, 27 Februari 1970. Sosok yang berpangkat perwira tinggi bintang empat ini memulai kariernya di TNI AD sejak lulus Akmil pada 1992. Ketika itu, dia mengabdi di satuan tempur kecabangan infanteri di Kopassus dan Detasemen Tempur Cakra.

Maruli mulai mengisi posisi strategis pada 2002 atau setelah satu dekade mengabdi. Kala itu, dia dipercaya sebagai Komandan Detasemen Tempur (Dandenpur) Cakra.

Pada 2005, menantu Luhut Binsar Pandjaitan ini lalu kembali ke Kopassus dan ditunjuk sebagai Perwira Bantuan Madya Operasi Kopassus hingga 2008.

Setelah itu, Maruli dipercaya menjadi Komandan Batalyon 21 Grup 2 Kopassus hingga 2009, lalu Komandan Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus pada 2009-2010, Wakil Komandan Grup 1 Kopassus/Para Komando pada 2010-2013, Komandan Grup 2 Kopassus/Sandhi Yudha pada 2013-2014, serta Komandan Grup A Paspampres pada 2014 hingga 2016, dan Danrem 074/Warastratama Surakarta hingga 2017.

Maruli jadi perwira tinggi atau Pati ketika menjabat Wakil Komandan Paspampres pada 2017-2018. Pangkatnya naik menjadi Pati bintang dua saat menjabat Komandan Paspampres pada 2018-2020 dan Pangdam IX/Udayana pada 2020 hingga 2022. Jabatan terakhirnya sebelum menjadi KSAD adalah Pangkostrad dengan pangkat Letnan Jenderal TNI.

Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi melantik Maruli sebagai KSAD pada Rabu, 29 November 2023. Karier Maruli menjadi pucuk pimpinan TNI AD terbilang cepat. Jabatan itu didudukinya saat berusia 53 tahun. Lebih muda tiga tahun dibanding dua sosok sebelumnya, Agus Subiyanto dan Dudung Abdurachman yang menjabat di usia 56 tahun.

Maruli Simanjuntak Bapak Air

Maruli pernah menorehkan prestasi kemanusiaan saat menjabat sebagai Pangdam IX/Udayana, yang membawahi wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Kala itu masih banyak warga di daerah tersebut kesulitan air bersih dan terpaksa membeli air.

Maruli lalu mengerahkan pasukannya mencari sumber-sumber air dan memasang pompa demi membantu memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kepada Tempo, Maruli menceritakan awal mula gagasan Manunggal Air itu. Program ini tercetus ketika dia sedang jalan-jalan dengan sepeda motor trail-nya di NTT. Ia melihat banyak petani yang tidak pergi ke ladang. Alasannya karena mereka tidak ada air.

Menurut Maruli, problem ini harus segera diatasi, karena bisa menjadi bom waktu di masyarakat. Dia lalu mencari kolega untuk membantu melalui Corporate Social Responsibility atau CSR.

“Kemudian anggota membuat pompa hidrolik untuk mengatasi masalah air di NTT dan berhasil. Sejak itu, banyak permintaan masyarakat untuk dibuatkan pompa air hidrolik. Kami latih babinsa-babinsa untuk membangun dan mengoperasikan pompa. Kemudian para babinsa membagikan pengetahuannya kepada masyarakat,” kata Maruli dikutip dari Koran Tempo edisi Jumat, 18 Agustus 2023.

Dari NTT, kata Maruli, kemudian menyebar ke daerah lain. Di Una-una, Sulawesi misalnya, ada pompa air yang mereka buat dengan pipa membentang sejauh enam kilometer melewati laut. Pipa air itu untuk kebutuhan masyarakat di kampung.

Menurut Maruli, warga di sana sampai membuat testimoni bahwa negara hadir berkat TNI. Saat menjadi Pangkostrad, dia lalu melaporkan program ini kepada Dudung selaku KSAD itu. Dan jadilah program TNI AD Manunggal Air.

Berdasarkan laporan Antara, TNI AD sejauh ini telah membangun 825 titik air yang terdiri atas 489 titik pompa hidran, 289 titik sumur bor, dan 47 titik gravitasi air. Titik-titik air itu juga sudah diakses oleh 191.857 KK atau 562.602 jiwa yang tersebar dari Aceh sampai Merauke, juga menjadi sumber irigasi sawah dan perkebunan seluas 21.983 hektare. Berkat program tersebut Maruli dijuluki sebagai Bapak Air.

Pada 20 November 2023, Maruli mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia atau MURI sebagai “Insan Indonesia yang membantu Pengadaan Air Bersih Terbanyak Kepada Masyarakat secara Berkelanjutan”.

Bagi Maruli, pencapaian itu bukan hanya karena dirinya, melainkan berkat kerja keras para prajurit, termasuk para bintara pembina desa (babinsa). Dia juga menegaskan bahwa yang hebat itu sebenarnya prajurit di wilayah.

“Karena mereka yang turun bertemu masyarakat, melakukan pemetaan di wilayah tugasnya, dan meneruskan permintaan para babinsa dari masyarakat kepada pemimpin,” katanya.

Sejumlah penghargaan dan tanda jasa juga diterima Maruli dalam kariernya di kemiliteran. Di antaranya Special Forces Distinctive Unit Insignia (US Army), Master Parachutist Badge (Royal Thai Army), dan Master Parachutist Badge (Singapore Army), serta Advanced Military Free Fall Parachutist Badge (Singapore Army).

Dia juga mendapatkan Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad, Brevet Para Utama, Pin Setia Waspada Paspampres, Pin Alumni Seskoad, dan Brevet Kualifikasi Intai Tempur (Taipur). Di dada kirinya juga tertanda jasa Bintang Dharma (2023), Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya.

Selain itu, Maruli  juga mendapatkan sejumlah Satyalancana, antara lain Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun, Satyalancana Kesetiaan 16 Tahun, Satyalancana Kesetiaan 8 Tahun, Satyalancana G.O.M IX Raksaka Dharma, Satyalancana Dharma Nusa, Satyalancana Wira Siaga, Satyalancana Ksatria Yudha, dan Satyalancana Seroja.

HENDRIK KHOIRUL MUHID  | KORAN TEMPO | ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus