Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Profil Sultan Bachtiar Najamudin, Ketua DPD Periode 2024-2029

Sultan Najamudin terpilih sebagai Ketua DPD mengalahkan La Nyalla Matalitti yang ingin kembali menduduki kursi pimpinan para senator itu.

2 Oktober 2024 | 09.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sultan Bachtiar Najamudin terpilih sebagai Ketua Dewan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2024-2029. Sultan mengalahkan pesaingnya, La Nyalla Mattalitti, dalam voting yang digelar oleh anggota DPD RI baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dengan demikian, maka calon paket pimpinan DPD RI terpilih periode 2024-2029 adalah satu Ketua, Sultan Najamudin,” kata Pimpinan DPD Sementara Larasati Moriska di Kompleks Senayan, Jakarta, pada Rabu, 2 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penentuan pemilihan Ketua DPD itu diikuti oleh 151 anggota DPD yang hadir dan menandatangani daftar hadir pada Sidang Paripurna DPD.

Berdasarkan hasil pemungutan suara, Sultan menang dengan mengantongi dukungan sebanyak 95 suara, sedangkan lawannya yakni Lanyalla hanya memeroleh 56 suara.

Menyusul paket pimpinan tersebut, adapun wakil ketua DPD yang terpilih yakni Ratu Hemas, Yorrys Raweyai, dan Tamsil Linrung.

Pantauan Tempo di Sidang Paripurna DPD, menjelang penghitungan suara terakhir, peserta sidang meneriakkan nama Sultan dan diakhiri dengan iringan salawat badar.

“Sultan, Sultan, Sultan,” kata para anggota DPD yang menghadiri rapat tersebut. 

Lantas, siapa Sultan Bachtiar Najamudin?

Melansir laman pribadinya, Sultan merupakan pria kelahiran Anggut, Pino, Bengkulu Selatan, pada 11 Mei 1979.

Sultan merupakan lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Kemudian menempuh S2 di Universitas Prof. Dr. Moestopo.

Sebelum terjun ke dunia politik, Sultan memulai kerja profesional sebagai seorang pengusaha. Dia memiliki perusahaan yang bergerak di bidang penjualan senjata, bahan peledak, dan tabung gas skala nasional di bawah bendera ASA karya Group.

Pada 2009, Sultan memutuskan maju sebagai calon DPD RI dapil Bengkulu dan lolos. Ia pun di daulat menjadi ketua hubungan antar-lembaga di DPD RI.

Berjalan tiga tahun, Sultan mengundurkan diri dari DPD karena terpilih menjadi Wakil Gubernur Bengkulu sisa masa bakti 2010-2015. Ia kemudian maju sebagai calon gubernur Bengkulu, tapi kalah.

Pada 2019, Sultan kembali maju menjadi kandidat calon DPD RI mewakili Provinsi Bengkulu. Ia terpilih dengan suara terbanyak dengan meraih 191.499 suara jauh meninggalkan calon terpilih lainnya.

Di periode yang sama, Sultan kemudian terpilih menjadi wakil ketua DPD RI. Saat itu, dia menjadi wakil La Nyalla.

Dia aktif berorganisasi. Tercatat dia pernah terjun di HIPMI Bengkulu (2011-2014), KONI Bengkulu (2011-2013), PARFI (2006-sekarang) hingga KADIN DKI pada 2003.

ALFITRIA NEFI P | ANDRY TRIYANTO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus